Bangli (Metrobali.com)-

Untuk membuktikan kalau Pemrop Bali dibawah nahkoda Gubernur Bali Made Mangku Pastika,  komitmen adalam melestarikan adat dan budaya Bali (ajeg Bali), terus berupaya meningkatkan bantuan untuk subak, subak abian dan desa adat (Desa Pakraman) se-Bali.

Berkaitan dengan hal itu,  Gubernur Bali Made Mangku Pastika,  didampingi Kadis Kebudayaan Bali Ketut Suastika, Rabu (17/4),  menyerahkan bantuan hibah dan bantuan keuangan khusus (BKK). Kepada Desa Pakraman, Subak dan Subak Abian, Se Kabupaten Bangli, bertempat  di Sasana Budaya Bangli.

Pada kesemptan itu, Gubernur Made Mangku Pastika mengatakan bakal terus meningkatkan bantuan baik untuk Desa Pakraman, Subak dan Subak Abian pada tahun 2015 mendatang. Dari semula Rp 100 juta untuk Desa Pakraman bakal ditingkatkan menjadi Rp 200 juta. Sementara untuk Subak dan Subak Abian dari Rp 30 juta bakal ditingkatkan lagi menjadi Rp 50 juta. “Tugas desa pakaraman cukup berat, jadi bantuan Rp 100 juta belum ada apa-apanya. Karena itu, ke depan kita akan berupaya menaikan bantuan tersebut,”ujar Pastika.

Sebut Pastika lagi, bantuan ini bertujuan ngajegang Tri Hita Karana di Bali. Selian JKBM, pertanian, komiditas unggulan dan sistem pertanian terintegrasi. Mengenai sepeda motor dari Bendsa yang sudah umurnya tua, bahkan ada lebih tua dengan Jro Bendesa sendiri, tahun 2014 mendatang pasti diganti. “Ya nanti ganti dengan yang baru saja,” ucap Pastika. Untuk pakaseh, karena tidak mungkin membawa sepeda motor kesawah, itu sudah dipikirkannya. Bantuan apa yang bakal diserahkan. Misalnya, jaran atu apa. Untuk majelis madya dan majelis alit juga bakal dapat bantuan. Majelis Alit dapat Rp 50 juta dan majelis madya sebanyak Rp 100 juta. Bantuan ini akan bisa teruwjud, seiring dengan peningkatan PAD ditingkatkan lagi di tahun 2015 mendatang.

Disebutkan, Desa Pakraman, Subak dan Subak Abian ini sebagai tempat perkumpulan yang mendahulukan ciri-ciri paras-paros, salunglung sabayantaka. Tata cara disaat melaksanakan adat istiadat. Harapannya medasar budaya, sastra agama hindu. Sebagai soko perekonomian, pilar ekonomi, usaha melesatarikan seni dan budaya.

Sebelumnya, Kadis Kebudayaan Provinsi Bali, Ketut Suastika dalam laporanya menyebutkan bantuan Desa Pakraman untuk tahun 2013 ini ditingkatkan, dari semula Rp 55 juta ditingkatkan menjadi Rp 100 juta untuk masing-masing Desa Pakraman. Untuk Subak dan Subak Abian juga bantuannya ditingkatkan. Dari semula Rp 20 juta menjadi 30 juta. Jadi bantuan untuk Desa Pakraman, Subak dan Subak Abian untuk seluruh Bali tahun 2013, totalnya Rp 229.120.000.000. Termasuk sudah masuk dana operasional prajuru Desa Pakraman, Subak dan Subak Abian. Ada petunjuk teknisnya. Bantuan untuk para Perbekel untuk bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa Pakraman, Subak dan Subak Abian juga akan mendapatkan dana operasional tercantum di APBD Perubahan tahun 2013.

Untuk pembinaan seni budaya yang lainnya juga menghabiskan Rp 250 miliar. Dimana Desa Pakraman di seluruh Bali terdapat 1.480, subak dan subak abian 2.704. Dimana pelaksanaan bantuan untuk Desa Pakraman, Subak dan Subak Abian dibagi dalam dua bagian. Untuk Desa Pakraman, Subak dan Subak Abian yang masuk wilayah perbekel, bantuan BKK disalurkan lewat rekening Perbekel. Untuk Desa Pakraman, Subak dan Subak Abian yang berada dalam wilayah Kelurahan, bantuan berupa hibah, prosesnya sama dengan tahun sebelumnya. Rinciannya, bantuan untuk di seluruh Bali  yang masuk d BKK sebanyak 3.907, dan berupa hibah sebanyak 227. Untuk di Bangli sendiri ada 68 Perbekel yang mewilayahi 161 Desa Pakraman, 360 Subak dan Subak Abian. Untuk yang lainnya ada empat Kelurahan. Mewilayahi 7 Desa Pakraman, 23 Subak dan Subak Abian. Sampai saat ini Kabupaten Bangli baru ada 24 Perbekel yang mewilayahi 65 Desa Pakraman, 131 Subak dan Subak Abian yang sudah bisa melengkapi persyaratan administrasi dan bantuan itu sudah bisa dicairkan.

Bantuan ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 13 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Bali Nomor 6 tahun 2013 Tentang Perubahan Hibah Kepada Desa Pakraman, Subak dan Subak Abian. Harapannya, dalam pengeluaran bantuan ini dibuatkan semacam laporan pertanggungjawaban (LPJ).  Dikatakan, bagi Bendesa, Pakaseh lan Subak Kelian, yang belum melengkapi administrasi sesuai petunjuk teknis yang digunakan agar mendapatkan bantuan, harus terlebih dulu melengkapi persyaratan tersebut. Persyatan administrai itu, untuk bantuan bisa diserahkan lebih cepat, sesuai harapan masyarakat Desa Pakraman, Subak dan Subak Abian.WAN-MB