Klungkung (Metrobali.com)-
Dengan menempuh perjalanan dari Kota Klungkung menuju Desa Selisihan kurang lebih 4 km, Metrobal.com menemui pemilik rumah yang mana sebelumnya didapat informasi adanya maling mengobok ngobok kandang itik milik Wayan Marjaya 39 di Dusun Kanginan, Desa Selisihan, Kec/Kab. Klungkung.

Tiba di TKP Metrobali disambut seorang Nenek yang bernama Ni Nengah Loji 64 yang menempati sendiri bangunan di atas tanah dengan luas 8 are. Noji langsung angkat bicara terkait rumahnya dimasuki maling. “Saat akan memberi makan itik milik anaknya Wayan Murjaya sekira pukul 06.00 wita sudah tidak ada di mana itik tersebut berjumlah 7 ekor” ujar Noji sambil menujukan letak kandang itik yang dari tempat istirahat berjarak 50 meter.

Sebenarnya itik milik anaknya sudah 3(tiga) kali kehilangan di mana yang pertama 55 itik hilang, kedua sebanyak 35 ekor dan ketiga 15 ekor , hilangnya itik tidak pernah dilaporkan, dan sisa itik lagi 7 ekor itupun diketahui hilang Sabtu (30/6) sekira pukul 06.00 wita, setiap jelang esok hari raya itiknya hilang, papar Loji.

Lebih lanjut menyampai bebek yang hilang 1 (satu) berbulu hitam berjenis kelamin betina dimana didanya ada sedikit bulu putih, dan sisa yang 6 ekor berbulu warna sejenis jerami (somi -red bhs bali), ujar Loji.

Sementara anaknya melapor ke Polsek Kota dan beberapa menit anggota Polsek Kota turun ke lokasi untuk olah TKP. Terpantau pagar tembok setinggi kurang lebih 2 meter sebelah selatan yang berisi diatasnya pecahan beling dan pagar kawat berduri. Sepanjang 1 meter beling di atas tembok bersih begitu juga kawat berduri diputus diduga pelaku lewat tembok tersebut masuk kekandang.

Begitu dicek keselatan pagar tampak ada jejak kaki  dan diikuti jejak tersebut melalui jalan raya, kotoran itikpun berserakan dipinggir jalan raya desa tersebut. Itupun pelaku diduga membawa kendaraan.

Sementara salah satu anggota Polsek Kota AIPTU Ketut Kandel ditemui di TKP mengatakan kita masih melakukan olah TKP dari data yang didapat akan dilaporkan Komandan, ujar Kandel yang didampingi beberapa anggota berpakaian premen.
Sementara salah satu warga Nengah Duisna menyampaikan sebenarnya di desanya banyak kejadian khasus pencurian. ”Di mana ada kurang lebih 50 khasus namun tidak satupun khasus yang bisa terungkap ujar Duisna.

Sementara Nengah Muliawan 46 yang juga sebagai anak Loji menyampaikan seringnya terjadi pencurian di desa selisihan karena warga merasa takut untuk melaporkan, itu dikarenakan warga merasa takut jika nanti pelaku tertangkap dan lepas akan membalas dendam, ujar Muliawan.

Begitu juga Loji menyampaikan hal yang sama “disini pernah terjadi pencurian uang milik anggota Polisi namun hal itu tidak dilaporkan, melihat dari itu warga disini tidak mau melapor dikarenakan anggota Polisi yang kecurian tidak melapor, ujar Loji. Jadi buat apa kita melapor tambah Loji.
Harapan warga di desa selisihan agar anggota Babinkamtibmas proaktif diwilayahnya walaupun warga tidak berani melapor Bibin tersebut bisa menyampaikan ke pimpinannya. SUS-MB