Direktur Akses Perbankan Bekraf Restog K. Kusuma (ke lima dari kiri).

Direktur Akses Perbankan Bekraf Restog K. Kusuma (ke lima dari kiri).

Badung,(Metrobali.com)-
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar Asistensi Pencatatan Informasi Keuangan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kreatif di Hotel Santika Seminyak Bali hari ini (1/8). Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari Kelas Manajemen  Keuangan Perbankan Konvensional yang tahun lalu diikuti oleh 700 pelaku kreatif di tujuh kota.
Tahun ini, Bekraf memfasilitasi 500 pelaku UKM kreatif di lima kota untuk mengetahui manajemen keuangan usaha, pencatatan informasi keuangan, dan membuat laporan yang baik dan benar dengan aplikasi android yang bisa didownload dan digunakan menggunakan smartphone. Bekraf mengawali asistensi ini dengan memberikan pelatihan kepada 100 pelaku UKM kreatif di Bali. Acara ini akan dilanjutkan di Palembang (September 2017), Lampung (Oktober 2017), Mataram, dan Makassar (November 2017).
“Kami (Bekraf) menyelenggarakan acara ini untuk membantu pelaku ekraf (ekonomi kreatif) punya history record  keuangan usaha dan evaluasi keuangan yang baik. Hal ini dipermudah dengan aplikasi android. Sehingga, pelaku UKM kreatif bisa membuat laporan keuangan dimanapun, kapanpun dengan praktis melalui smartphone,” ucap Direktur Akses Perbankan Bekraf Restog K. Kusuma.
Bekraf menghadirkan trainer akuntansi Khusnaini untuk mengajari 100 pelaku UKM kreatif Bali cara mengelola keuangan dengan aplikasi android pada smartphone. Khusnaini menjelaskan pembukuan keuangan usaha dengan aplikasi akuntansi UKM Money Manager. Aplikasi ini tersedia di google playstore dan dapat diunduh di https://play.google.com/store/apps/details?id=com.akutansiukm
“Jadi selama ini banyak UKM campurkan uang pribadi dan usaha, makanya sulit berkembang,” ungkap Khusnaini. Ia mengajarkan membuat keuangan usaha yang benar, yaitu laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi umum.
“Laporan keuangan bisa digunakan untuk mengakses keuangan perbankan dan evaluasi manajemen usaha. Teman-teman bisa pakai android supaya lebih mudah. Harapan saya dipraktekkan, dipraktekkan, dan dipraktekkan,” imbuh Khusnaini.
Khusnaini mengakui antusias para pelaku UKM kreatif yang pernah mengikuti pelatihan penggunaan aplikasi akuntansi UKM Money Manager pada smartphone. “Saya membantu mengajarkan cara pakai aplikasi. Ini untuk kesehatan usaha kita sendiri. Selesai kelas biasanya ada japri untuk minta belajar lebih lanjut. Banyak yang meminta staf dan pegawai mereka juga diajari,” jelas Khusnaini.
Bekraf juga menghadirkan praktisi keuangan Dwita Ariani untuk menjelaskan pentingnya manajemen keuangan, perwakilan Jamkrindo Nina Kurnia Dewi untuk pemeringkatan UMKM, dan perwakilan BRI Denpasar Luciana Inderavini untuk menginformasikan pembiayaan perbankan konvensional.
“Melalui asistensi ini, Bekraf berharap para pelaku UKM kreatif menyadari pentingnya membuat pembukuan laporan keuangan. Dengan laporan keuangan yang benar, mereka mampu menentukan kuputusan yang tepat bagi usaha mereka, termasuk mengakses pembiayaan dari perbankan. Apalagi dengan memaksimalkan aplikasi android pada smartphone, pembukuan dan laporan keuangan tidak lagi sesulit yang dibayangkan,” pungkas Restog. AA-MB