Gianyar (Metrobali.com)-

Upaya menyuarakan penolakan reklamasi Teluk Benoa terus digaungkan dari berbagai wilayah di Bali. Penolakan reklamasi Teluk Benoa ini merupakan pemaknaan atas Hari Raya Galungan dan Kuningan, kemenangan dharma melawan adharma.

Kali ini dari Desa Serongga, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar. Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Pemuda BTR Serongga mendirikan 3 buah baliho penolakan reklamasi Teluk Benoa masing-masing 2 buah berukuran 2x3m dipasang diperbatasan desa sebelah utara dan selatan, serta 1 buah berukuran 10×2 m didepan Balai Banjar Seroja Kaja. Pemasangan ini dilakukan pada hari minggu 3 juni 2018 yang menurut penanggalan Bali merupakan Hari Ulihan, jatuh pada redite wage wuku kuningan.

Koordinator pemasangan baliho yaitu I Wayan Agus Wirabuana menyampaikan bahwa pemasangan baliho tersebut sebagai bentuk memaknai kemenangan Dharma melawan Adharma. “Memaknai kemenangan Dharma dengan terus berjuang menyuarakan penolakan reklamasi Teluk Benoa karena kita yakin perjuangan ini berada pada jalur yang benar, sehingga kebenaran ini harus terus kita perjuangkan sampai menang”, ujar Wira.

Sedangkan I Kadek Agus Andriarta, salah seorang pemuda yang ikut serta dalam pemasangan baliho menjelaskan, “Kami memilih saat Hari Ulihan untuk mendirikan baliho ini karena diyakini saat Hari Ulihan adalah saat kembalinya para dewata-dewati ke kahyangan setelah memberikan berkah keselamatan dan panjang umur pada kita semua, semoga perjuangan Bali Tolak Reklamasi yang sudah memasuki tahun kelima selalu diberikan keselamatan dan bertahan hingga tujuan tercapai” ujarnya. RED-MB