Kuta (Metrobali.com)

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom)   mengembangkan  “Smart Tourism Ecosystem”, yakni sebuah ekosistem pariwisata yang merupakan refleksi utuh portofolio bisnis TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment & Services).
“Ekosistem baru ini akan dapat memberikan nilai tambah tidak hanya kepada turis tetapi kepada seluruh pemangku kepentingan  industri pariwisata,” ujar Head of Corporate Communication and Affair Telkom, collaboration platform untuk solusi, Slamet Riyadi, di Kuta,Bali, Rabu (19/12) malam.
 
Smart Tourism Ecosystem  ini, kata Slamet, dibuat untuk mendukung sekaligus melibatkan seluruh stakeholder yang terkait dengan pariwisata, seperti hotel, maskapai penerbangan, kereta api, restoran, penyewaan mobil/motor, bisnis pertunjukan sampai tempat penjualan cenderamata.
Smart Tourism Ecosystem bisa meningkatkan kapabilitas industri pariwisata secara lebih efisien dan efektif dengan memanfaatkan platform dan solusi yang dirancang Telkom tersebut,” papar Slamet Riyadi.
Platform dan solusi dalam ekosistem ini nantinya terhubung dengan sistem pembayaran perbankan yang luas serta sistem pembayaran billing Telkom Group. Ekosistem ini terus dikembangkan dengan platform ekosistem lainnya.
Kata Slamet Riyadi, tidak hanya kalangan wisatawan yang memperoleh manfaat dari Smart Tourism Ecosystem, tapi seluruh ekosistem yang terkait dengan pariwisata mendapatkan nilai tambah. “Ekosistem ini memang ditujukan untuk Business to Business (B2B), Business to Government (B2G), Business to Consumer (B2C) maupun Business to Business to Consumer (B2B2C),” jelas Slamet Riyadi.
 
Smart Tourism Ecosystem  sendiri merupakan business case dari Bali Digital Society (Bali DiSo). Proyek nasional yang mengambil tema ”Smart Cultural Island”  ini mengintegrasikan jaringan telekomunikasi Telkom Grup (one network) dan pengembangan sistem One Id (Identity Number) serta One Billingserta smart service yang meliputi end to end tourism ecosystem solution dan richer consumer solution yang diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan bagi pelanggan dan menciptakan pengalaman baru dalam menggunakan layanan-layanan Telkom Group.
Salah satu momentum penting dari  Bali DiSo adalah penggelaran sarana akses broadband berupa Wifi-Id secara besar-besaran di seluruh wilayah Bali. Akhir 2012 ini, Telkom Group akan segera merampungkan 3.000 access point Wifi-Id yang tersebar di berbagai tempat, termasuk tempat-tempat yang memiliki relevansi dengan pariwisata, sekolah, kampus, dan perkantoran. Jumlah ini akan meningkat secara signifikan di akhir tahun 2013, yaitu sebanyak 40.000 access point Wifi-Id, dan 32.000 access point di antaranya ditempatkan di lokasi-lokasi yang berhubungan dengan industri pariwisata Bali.
 
Informasi Online & Realtime
Smart Tourism Ecosystem dirancang  menguntungkan seluruh pihak yang terkait dengan pariwisata. Menurut Slamet Riyadi, baik wisatawan domestik maupun mancanegara  dan pelaku industri pariwisata dapat menggunakan solusi ini secara online baik melalui PC/TVmaupun mobile (smartphone/tablet).  Lewat aplikasi ini, wisatawan terlibat dari awal, saat mulai merencanakan perjalanan, saat melakukan perjalanan, sampai kembali ke rumah. Demikian juga pelaku industri pariwisata dapat melayani para wisatawan secara total.
 
Smart Tourism Ecosystem menyediakan informasi lengkap tentang hotel-hotel misalnya dan terhubung dengan sistem pemesanan realtime (booking system online). Telkom akan membangun suatu sistem realtime inventoryyang akan terhubung sampaike back end. Melalui sistem ini, baik pemilik hotel ataupun turis dapat mengetahui kamar kosong secara real-time sehingga turis dapat segera memesan kamar dan pengelola hotel dapat secara optimal dapat mengelola kamarnya. Hal yang sama akan dilakukan untuk restoran, penyewaan mobil/motor, penyelenggara atraksi dan maskapai penerbangan.
 
Smart Tourism Ecosystem  menyediakan  peta wisata yang bisa diakses para turis untuk mengetahui objek-objek wisata, baik melalui global positioning system (GPS), 3G ataupun wireless fidelity (WiFi). Ke depannya, Telkom akan menerapkan teknologi augmented reality. Melalui teknologi ini, para turis dapat mengetahui objek-objek wisata apa saja dan point of interest lainnya  yang ada di depannya dengan tingkat akurasi sekitar 10 meter di depan!
Sebelum memutuskan berwisata, calon wisatawan dapat mengakses portal H!Indonesia (hi-Indonesia.com) atau H!Bali jika ingin berwisata ke Bali misalnya, untuk mengetahui ketersediaan hotel, tiket pesawat, atraksi wisata dan sebagainya. H!Indonesia (hi-Indonesia.com) atau H!Bali dapat diakses menggunakan perangkat mobile yang berjalan di berbagai sistem operasi smartphone, seperti Windows, BlackBerry, iOS  dan Android. SUR-MB