ilustrasi debat

Bandung (Metrobali.com)-

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Teknologi Bandung (ITB) mengundang dua calon Presiden/Wakil Presiden Indonesia untuk berdialog membahas sejumlah persoalan bangsa Indoenesia.

“Tujuan kami mengundang calon Presiden atas nama pemuda dan seluruh mahasiswa se-Indonesia yang ingin langsung berdialog di Sabuga Bandung,” kata Presiden Mahasiswa ITB Jeffry Giranza kepada wartawan di Bandung, Senin (9/6).

Ia menuturkan undangan yang dilayangkan kepada dua kandidat calon pemimpin Indonesia itu merupakan keinginan mahasiswa yang ingin mengetahui langsung program untuk membangun Indonesia.

Jeffry mengungkapkan mahasiswa Indonesia tidak ingin memandang atau menilai dua calon Presiden melalui pemberitaan media massa atau isu yang berkembang di masyarakat.

“Jadi kami ingin mengetahui langsung gagasan calon Presiden seperti apa melalui dialog langsung dengan kami,” katanya.

Jefrry mengatakan undangan tantangan berdialog sebagai bagian kepedulian mahasiswa sekaligus penyambung aspirasi rakyat yang mempersilahkan dua pasangan calon pemimpin untuk menjelaskan langsung menyelesaikan tantangan bangsa Indonesia.

Menurut dia, tantangan mahasiswa tersebut untuk menguji keberanian dan ketegasan para calon pemimpin dihadapan mahasiswa atau rakyat Indonesia.

“Kalau tidak memenuhi undangan akan terjadi tekanan publik di 140 BEM seluruh Indonesia. Malu lah masa calon presiden gak mau datang,” katanya.

Undangan kepada calon presiden itu dipersilahkan mahasiswa dalam waktu rentan 19 sampai 23 Juni 2014 dengan tema mulai masalah ekonomi, pendidikan dan kebudayaan dengan tempat dialog di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) Kota Bandung.

Sebelumnya mahasiswa ITB tersebut menggelar teaterikal di lingkungan kampus yang menceritakan nasib rakyat ditengah kemakmuran Indonesia.

Rencana selanjutnya mahasiswa melayangkan undangan ke markas masing-masing tim sukses Prabowo-Hatta dan dan Jokowi-Jusuf Kalla.

Pemilu 2014 diikuti dua pasang kandidat, yaitu Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK. Prabowo-Hatta didukung enam partai, Jokowi-JK didukung lima partai. AN-MB