Luar Biasa Membanggakan! Tim INOCHOCO Primakara University Raih Kategori Terbaik Innovillage 2023, Kalahkan ITB Hingga ITS
Foto: Tim INOCHOCO Primakara University (Prime-U) penghargaan kategori terbaik Best Category Applied Technology Solution dalam Anugerah Innovillage 2023 pada Sabtu, 9 Maret 2024 di Gedung Damar (K) Telkom University, Bandung.
Denpasar (Metrobali.com)-
Tim INOCHOCO Primakara University (Prime-U), satu-satunya universitas IT di Bali, berhasil mengukir prestasi gemilang dalam Anugerah Innovillage 2023 pada Sabtu, 9 Maret 2024 di Gedung Damar (K) Telkom University, Bandung.
Tim INOCHOCO terdiri dari Ni Kadek Sri Mas Dwayani (Sistem Informasi 2021), Kadek Surya Winangun (Informatika 2021) dan Anak Agung Veda Nandana (Sistem Informasi 2022). Mereka menyabet penghargaan kategori terbaik Best Category Applied Technology Solution.
Penghargaan kategori terbaik diraih Tim INOCHOCO atas Inovasi Alat Pengering Otomatis Bertenaga Surya untuk Efektivitas Proses Pengeringan Biji Kakao di Desa Manduang, Klungkung, Bali.
Anugerah Innovillage 2023 merupakan ajang penghargaan yang diberikan oleh Telkom Indonesia berkolaborasi dengan Telkom University (Tel-U).
Penghargaan diberikan kepada 16 tim terbaik dalam kategori Stunting Reduction Solution, Zero Waste Solution, Carbon Neutral Solution, Disability Quality of Life Improvement Solution, Food Scarcity Problem Solution, Applied Technology, SME Improvement Solution, dan Sustainability Scheme.
Top 163 Social Project terpilih telah mendapatkan dana implementasi total sebesar 3,75 miliar dari Telkom Indonesia.
Terdapat 163 inovasi dari para mahasiswa dan total implementasinya di 85 Kabupaten/Kota dengan total lebih dari 38.000 masyarakat penerima manfaat dari 300 desa se-Indonesia.
Tim INOCHOCO Menerima Hadiah 45 Juta
Atas penghargaan Best Applied Technology Solution ini, Tim INOCHOCO berhak mendapatkan hadiah piala serta beasiswa pendidikan dan biaya pengembangan proyek mencapai 45 juta rupiah.
Ketua Tim INOCHOCO, Ni Kadek Sri Mas Dwayani menyampaikan rasa bangganya karena melalui proses yang panjang sejak bulan Oktober 2023 dan persaingan sengit dengan ratusan peserta.
“Pertama, tim kami mengajukan proposal yang kemudian diseleksi untuk 163 besar. Dari hasil seleksi, tim kami lolos 163 besar dan mulai implementasi social project di desa sasaran yaitu Desa Manduang, Klungkung, Bali. Selama proses implementasi yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan, tim kami melakukan pelaporan berkala yang dijadikan 3 tahap, awal, tengah, dan akhir,” ujar Sri Mas yang saat ini juga menjabat Ketua Hima Prodi Sistem Informasi.
Sri Mas menyampaikan, dari hasil implementasi dan pelaporan tersebut, dipilih kembali 38 besar yang selanjutnya akan mengikuti online pitching. Tim INOCHOCO terpilih kembali sehingga mengikuti online picthing pada Rabu, 6 Maret 2024.
Setelah online pitching tersebut, kembali dipilih 16 tim terbaik yang menjadi nominasi penerima penghargaan di lokasi penyelenggara Tel-U Bandung.
“Tim kami, INOCHOCO masuk nominasi tersebut dan akhirnya memenangkan Best Category Applied Technology Solution,” jelasnya.
Bersaing dengan Kampus Terbaik di Indonesia
Sebagai informasi, deretan kampus terbaik di Indonesia juga mengikuti Innovillage 2023. Beberapa di antaranya adalah Telkom University (Tel-U), Insititut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Indonesia (UI), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Hasanuddin (Unhas), dan Universitas Sumatera Utara (USU).
Wakil Rektor IV Primakara University sekaligus pembina Tim INOCHOCO, I Gede Juliana Eka Putra, S.T., M.T., menyampaikan apresiasinya atas prestasi Sri Mas, Winangun, dan Veda di tengah persaingan dengan kampus-kampus top Indonesia.
“Ini prestasi luar biasa dan keren, Tim INOCHOCO mendapat predikat Best Applied Technology Solution. Banyak best campus di Indonesia yang juga mengikuti ajang Innovillage 2023 ini,” ujarnya.
Tentang INOCHOCO
INOCHOCO merupakan Inovasi Alat Pengering Otomatis Bertenaga Surya Untuk Efektivitas Proses Pengeringan Biji Kakao.
Inovasi ini berbasis arduino yang memiliki struktur sederhana namun efektif dilengkapi dengan panel surya yang terintegrasi sehingga mampu mengumpulkan dan menyimpan energi matahari untuk menggerakkan sistem pengeringan.
Di dalamnya, terdapat wadah penampung steril dan tertutup untuk mengurangi risiko kontaminasi kotoran dan menjaga kebersihan biji kakao selama proses pengeringan.
Selama proses kompetisi, Sri Mas juga mengakui terdapat berbagai kendala. Namun, berkat arahan pembimbing, kerja sama tim yang solid, dan dukungan fasilitas kampus, INOCHOCO, inovasi lokal dari Bali bersinar gemilang di kancah kompetisi nasional.
“Sampai saat ini kampus mendukung banyak hal, mulai dari sesi pendampingan intensif dari dosen pembimbing hingga fasilitas – fasilitas kampus yang bisa kami gunakan saat proses persiapan bahkan implementasi,” ungkapnya.
Setelah sukses di Anugerah Innovillage 2023, Tim INOCHOCO tidak berhenti berinovasi dan berpuas diri. Bagi mereka, prestasi ini merupakan langkah awal untuk meraih prestasi-prestasi berikutnya di level yang lebih tinggi.
“Rencana ke depannya, kami Tim INOCHOCO pastinya ingin terus berjuang untuk mengembangkan inovasi kami dan memberikan manfaat yang lebih besar lagi kepada masyarakat tidak hanya di Bali bahkan Indonesia,” tegasnya.
“Pastinya teman – teman lain memiliki kesempatan yang sama dengan kami, maka dari itu harus terus berjuang dan bangun identitas juara mulai dari diri sendiri,” pungkas Sri Mas.
Penerima Penghargaan Anugerah Innovillage 2023
Ada pun daftar lengkap peraih Anugerah Innovillage 2023 adalah sebagai berikut:
Kategori Zero Waste
Juara 1: Tim RedooceIt (Telkom University), dengan Judul Optimalisasi dan Digitalisasi Tata Kelola Sampah Organik dengan Budidaya Maggot berbasis IoT dan Ekonomi Sirkular di TPS3R Desa Lengkong.
Runner Up: TIM KORAN: Kompor berbasis Sampah Organik Ramah Lingkungan (Universitas Syiah Kuala), dengan judul KORAN (Kompor berbasis sampah Organik Ramah lingkungAN) dengan memadukan IoT Sebagai Sensor Kebakaran.
Kategori Carbon Neutral
Juara 1: Tim Cow Lover (Telkom University), dengan judul B-IoT (Biogas berbasis Internet of Things).
Runner Up: Tim PROMEEG (Universitas Riau), dengan judul Providing Micro-Hydro Electrical Energy (PROMEEG): Penyediaan Energi Listrik Ramah Lingkungan Berbasis Mikrohidro.
Kategori Kerawanan Pangan
Juara 1: Tim Adosistering (Institut Teknologi Telkom Purwokerto), dengan judul ADOSISTERING (Adopsi Sistem Irigasi Tetes Berbasis IoT dan Embung Tadah Hujan Sebagai Solusi Pengairan Lahan Kering).
Runner Up: Tim NARA VICTORIA (Universitas Pertahanan), dengan judul EcoPonic : Optimalisasi Sistem Terintegrasi Aquaponik Melalui Pemanfaatan Limbah Batang Pisang dan Energi Terbarukan (Solar Panel) untuk Pemberdayaan Masyarakat Desa Tangkil dalam Bidang Pertanian dan Pemeliharaan Ikan Berbasis Aplikasi Pemasaran Produk.
Kategori Stunting
Juara 1: Tim Connect Care Pediatrics (Telkom University Surabaya), dengan judul Pembuatan Iot dan Perancangan Website “Connect Pediatrics” Untuk Monitoring Kesehatan Balita pada Posyandu.
Runner Up: Tim COMO-FL (Universitas Tadulako), dengan judul COMO-FL: Inovasi Fruit Leather Berbasis Buah Kelapa dan Daun Kelor sebagai Pencegahan Stunting Melalui Digital Sociopreneurship Mewujudkan Desa Ekonomi Kreatif.
Kategori Disabilitas
Juara 1: Tim Literaku (Universitas Sumatera Utara), dengan judul Literaku: Inovasi Buku Berbasis Suara Untuk Meningkatkan Literasi Penyandang Tunanetra Di Slb-A Tanjung Morawa.
Runner Up: Tim Saayun Salangkah (Telkom University), dengan judul BIMU: Aplikasi Terapi Wicara Berbasis Augmented Reality Sebagai Alat Bantu Pembelajaran dan Tumbuh Kembang Anak Penyandang Speech Delay di SLB Autisma YPPA Bukittinggi.
Kategori Peningkatan UMKM
Juara 1: Tim SRE Unhas (Universitas Hasanuddin), dengan judul AQUA4DESA: Sistem Manajemen Hijau Budidaya Multi-Komoditas Otomatis Berbasis Rain Capture Dan Iot Untuk Peningkatan Produktivitas Komunitas Wanita Tani Desa Sokkolia.
Runner Up: Tim Agranalika (Universitas Garut), dengan judul AgraNalika WellnessTrack : Monitoring Kesehatan Domba Garut Berbasis IOT guna Peningkatan Produktivitas Peternakan Desa Padamulya.
Kategori Teknologi Tepat Guna
Juara 1: Tim INOCHOCO (Primakara University), dengan judul INOCHOCO: Inovasi Alat Pengering Otomatis Bertenaga Surya Untuk Efektivitas Proses Pengeringan Biji Kakao.
Runner Up: Tim Gebrak Indonesia (Institut Teknologi Bandung), dengan judul Sistem Penyediaan Air Minum Dengan Teknologi Membran Ultrafiltrasi Untuk Optimalisasi Penggunaan Air Di Kampung Sukamulya, Desa Cupunagara.
Kategori Skema Sustainability
Juara 1: Clean Environment Student (CES) Team (Universitas Pendidikan Ganesha), dengan judul Pengembangan Teknologi Tepat Guna Dan Berbasis Iot Dalam Menanggulangi Pencemaran Lingkungan Di Desa Pengastulan.
Runner Up: Tim SIPPUT (Telkom University), dengan judul Pengembangan Sistem Pemompaan Pintar Berbasis Tenaga Surya pada Irigasi Sawah di Subak Kance Tegeh, Desa Selanbawak, Bali.
Best University
Apresiasi Perguruan Tinggi Inisiator Innovillage: Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
TOP Universitas Submit Proposal Terbanyak : Universitas Lambung Mangkurat
Perguruan Tinggi Terbaik Lolos Tahap Online Pitching Terbanyak: Telkom University. (wid)