I Gede Pande Eka Prayika

Denpasar (Metrobali.com) –

Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Jarrak Bali menyatakan penolakannya terhadap upaya investor dari PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI) yang hendak melakukan reklamasi dengan berkedok revitalisasi di Teluk Benoa. Apalagi beberapa pemuka agama Hindu ikut berdemo dan menyatakan dukungannya terhadap proyek mega besar tersebut.

Ketua LSM Jarrak Bali I Gede Pande Eka Prayika, menyayangkan dengan adanya para pemuka agama atau para pemangku yang ikut berdemo di Gedung DPRD Bali belum lama ini.

“Reklamasi jangan didukung melainkan harus dilawan dan ditolak, jangan sampai Bali yang terkenal dengan seni budaya dan pariwisatanya ini kok malah lingkungan jadi musnah akibat para investor bejat yang akan melakukan reklamasi dengan berkedok revitalisasi,” ujarnya kepada media, Selasa (21/4).

Pihaknya juga sangat miris melihat situasi Bali dimana akhir-akhir ini pemberitaan media terus memblowup agar reklamasi bisa segera dilakukan. Alangkah baiknya jika saat ini warga Bali bisa berpikir jernih bahwa menyelematkan satu kawasan seperti teluk Benoa tidak harus dengan reklamasi. Menurutnya warga Bali harus bersatu menolak reklamasi.

“Saya lihat dengan adanya pihak investor jangan sampai kita diadu domba antara krame Bali, Bali harus bersatu untuk menolak reklamasi. Mari kita berfikir kedepan kalau reklamasi terjadi dan ditimbun dengan pasir maka banjir akan terjadi, perusakan pantai akan terjadi karena itu stop reklamasi,” tandasnya.

Seperti diketahui, sekitar 3.000 orang turun ke jalan untuk mendukung reklamasi Teluk Benoa oleh PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI), pada Senin 20 April 2015.

Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pariwisata dan Budaya Bali (AMPPBB) itu mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali.

Mereka mengepung dan menduduki areal depan taman gedung wakil rakyat itu. Tak hanya berorasi, massa juga menampilkan atraksi kesenian yang menceritakan betapa pentingnya reklamasi Teluk Benoa seluas 700 hektare oleh perusahaan milik pengusaha nasional Tomy Winata itu.

Mereka juga memboyong 200 pemangku (pemuka agama Hindu pemimpin persembahyangan Hindu) untuk menggelar persembahyangan di pura DPRD Bali. Ratusan pemangku mendoakan agar reklamasi Teluk Benoa dapat terwujud.SIA-MB