Gianyar (Metrobali.com)-

Indonesia adalah salah satu pasar film terbesar dunia. Indonesia juga memiliki industry dan insan film yang tidak kalah dengan negara maju seperti Australia, jelas Drs. Febry Calvin Tetelepta, MH- Sekretaris Komisi A Lembaga Sensor Film (LSF) nasional saat mempresentasikan makalah “Potret LSF dan Pentingnya Swa Sensor terhadap Tontonan Film dan Tayangan Televisi” dalam acara Forum Sosialisasi Kebijakan Lembaga Sensor Film (LSF) di Provinsi Bali dengan Tema; “Sinergisitas Sineas, Pemda, LSF dan Peranan Masyarakat dalam Upaya Terbitnya Film bermuatan Budaya Lokal”, Rabu 5 Juni 2013 di Hotel Pita Maha-Ubud Gianyar Bali.

“Kita perlu dorong tumbuhnya industri film dengan bermuatan budaya lokal, hal ini sejalan dengan era ekonomi kreatif, Culture Industry yang menekankan budaya dan seni sebagai aspek dasar dalam peningkatan ekonomi dan kesejahteraan”, terangnya.

Ditengah pesatnya perkembangan teknologi dan dunia penyiaran televisi dan film, kini Indonesia sudah  memasuki apa yang disebut E-Cinema Era Digital. Untuk mengantisipasi hal tersebut, LSF RI berencana membentuk LSF Daerah di 10 Provinsi di Indonesia termasuk Bali. Hal ini sejalan dengan mandat UU No. 33 Tahun 2009 tentang Perfilman, terang Febry.

Dalam kesempatan ini hadir pula Ketua Komisi A LSF Bapak RM. Tedjo Baskoro, SH dengan membawakan makalah-Quo Vadis LSF. Baskoro banyak memaparkan tentang dinamika industry film dunia dan aspek Kekayaan Intelektual (HAKI) di dunia perfilman saat ini.

Sementara pembicara lainnya hadir Prof. Dr. Ida Bagus Gunada- Direktur Paska Sarjana-UNHI Denpasar membawakan makalah dengan topik; Film dan Budaya Lokal.

I.B Gunada banyak menyoroti tentang budaya lokal khususnya Bali yang belum banyak di gali melalui dunia film. Lebih jauh juga disoroti tentang tayangan muatan dan budaya lokal yang sering salah sehingga menimbulkan ketersinggungan kelompok atau komunitas tertentu. Kondisi ini membutuhkan peran LSF yang lebih optimal, Jelas IB Gunada.

Forum sosialisasi ini di hadiri oleh peserta dari kalangan  mahasiswa, akademisi, wartawan, pengusaha rumah produksi, lembaga penyiaran lokal, KPID dan SKPD di lingkungan pemerintah provinsi dan kabupaten se-Bali. Salah satu rekomendasi yang disepakati dalam forum ini adalah segera dibuat Regulasi pendukung dan Pokja LSF Daerah Bali.

Kegiatan forum sosialisasi ini terselenggara atas  kerjasma LSF RI dengan Dinas Kebudayan Provinsi Bali. MN-MB