arus mudik

Jakarta (Metobali.com)-

Lonjakan pemudik melalui darat, laut, dan udara di beberapa wilayah Indonesia mulai terlihat pada Jumat (10/7) yang merupakan H-7 Lebaran 2015 Dari jalur darat di wilayah DKI Jakarta, jumlah pemudik yang menggunakan moda transportasi kereta api mulai meningkat. Hal ini terlihat berdasarkan jumlah kereta tambahan yang disediakan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta.

Senior Manager Corporate Communication PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta Bambang Setiyo Prayitno mengatakan pihaknya telah menyiapkan 12 rangkaian kereta tambahan untuk melayani penumpang yang akan mudik ke berbagai daerah.

“Total PT KAI menyiapkan 15 rangkaian kereta tambahan. Daop I mendapatkan paling banyak, yaitu 12 kereta,” kata Bambang Setiyo Prayitno di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat.

Sementara itu, hingga pukul 15.45 WIB pada Jumat telah ada 14.735 penumpang yang berangkat melalui Stasiun Pasar Senen dilayani 15 rangkaian kereta reguler dan lima kereta tambahan.

Jumlah penumpang yang berangkat tersebut telah melebihi setengah dari jumlah penumpang pada hari sebelumnya. Pada Kamis (9/7), jumlah penumpang yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen mencapai 18.965 orang yang dilayani menggunakan 26 rangkaian kereta reguler dan satu kereta tambahan.

Masih dari jalur darat di wilayah DKI Jakarta, pemudik yang menggunakan bus antar kota-antar provinsi (AKAP) di Terminal Kalideres Jakarta Barat juga mengalami peningkatan bahkan sejak H-15 Idul Fitri.

Kepala Terminal Kalideres Bus AKAP, Djoko Sukarno menyebutkan bahwa setidaknya jumlah pemudik di terminal tersebut bertambah sekitar 100 penumpang dari jumlah penumpang pada hari biasa.

Djoko menyebutkan jumlah penumpang bus yang berangkat dari Terminal Kalideres Bus AKAP mencapai 4.759 orang menggunakan 1.150 armada. Berdasarkan catatan per tahun, Djoko menuturkan lonjakan jumlah pemudik di Kalideres akan meningkat sejak ‘H-7’ atau Jumat (10/7).

Hingga berita ini diturunkan, pengelola Terminal Kalideres Bus AKAP menyiapkan 85 perusahaan otobus (PO) dengan melayani 44 rute yang didominasi menuju wilayah Sumatera.

Iring-iringan kendaraan pemudik juga mulai memadati jalur darat di wilayah Pantura khususnya Pekalongan, Jawa Tengah, pada Jumat (10/7) sore ini.

Kepadatan arus lalu lintas kendaraan terjadi mulai mendekati jembatan Pencongan Tirto, pertigaan Tirto, depan Stasiun Kereta Api Kota Pekalongan, Jalan K.H. Mas Mansyur, Ponolawen, dan perempatan Grogolan.

“Kepadatan arus mudik mulai terlihat sehingga kami imbau pemudik hat-hati. Jika lelah, kami imbau segera beristirahat pada tempat yang aman atau di ‘rest area’,” ujar Kepala Bagian Operasional Polresta Pekalongan Kompol Hartono.

Jalur laut Sementara itu dari jalur laut, arus mudik belum mengalami peningkatan yang signifikan. Sebut saja Terminal Terpadu Merak yang masih tampak normal. Petugas Terminal Terpadu Merak Iwan Yuhendra mengatakan bahwa jumlah penumpang yang akan menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni masih tergolong normal seperti hari biasa.

Kemungkinan baru malam ini akan terjadi lonjakan pemudik,” kata Iwan saat dihubungi di Merak, Jumat.

Hal serupa juga terjadi di terminal penumpang Pelabuhan Boom Baru Palembang. Jumlah pengguna jasa angkutan kapal cepat dari Palembang menuju Bangka ini masih tergolong normal dan belum ada peningkatan jumlah penumpang yang berarti. Kendati demikian, jumlah penumpang dari arah sebaliknya mulai memperlihatkan peningkatan, sebagaimana dikatakan petugas Operasional Exspress Bahari Ferry di Palembang, Jumat.

Menurut dia, berdasarkan data keberangkatan kapal cepat melalui terminal penumpang Pelabuhan Boom Baru Palembang sekarang ini paling banyak 200 orang diseberangkan ke Pulau Bangka, jumlah penumpang tersebut tergolong normal atau hampir sama dengan kondisi hari-hari biasa.

Kondisi serupa juga terjadi di Labuhanhaji, Kabupaten Aceh Selatan yang hingga H-7 Idul Fitri, jumlah arus mudiknya masih tergolong normal, bahkan cenderung sepi jika dibandingkan dengan hari-hari biasa, baik yang tiba maupun yang hendak menuju ke Pulau Simeulue.

“Biasanya pada H-7 lebaran, lonjakan penumpang baik dari dan menuju ke Pulau Simeulue di Pelabuhan Labuhanhaji sudah terlihat ramai,” kata Kapten Kapal Feri KM Teluk Sinabang Eko Medianto di Pelabuhan Labuhanhaji, Jumat.

Dia menjelaskan bahwa pada hari biasa tidak kurang dari seratus sepeda motor tercatat hendak ke Kabupaten Simeulue.

“Tapi sekarang ini terlihat masih sepi entah apa penyebabnya,” ujar dia.

Jalur udara Berbeda dengan jalur laut, jalur udara atau pengguna jasa penerbangan mengalami peningkatan di beberapa wilayah Indonesia. Sebagai contoh adalah jumlah pengguna jasa penerbangan melalui Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur yang mulai meningkat sekitar 20 persen menjelang H-7 Idul Fitri.

“Arus mudik Lebaran hingga H-7 Idul Fitri sudah mulai meningkat sekitar 20 persen dari kondisi normal pada awal bulan ini,” ujar Airport Duty Manager Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang Gabriel Lusi Keraf di Kupang, Jumat.

Menurut dia, jumlah penumpang yang menggunakan jasa penerbangan melalui Bandara El Tari Kupang saat ini sudah mencapai sekitar 120.000 orang, sedang sebelum awal Juli, jumlah penumpang biasanya tidak mencapai angka 10.000 orang “Lonjakan arus mudik Lebaran mulai terasa hingga H-7 Idul Fitri, namun belum ada maskapai penerbangan yang belum mengajukan ‘extra flight’ dari dan ke Bandara El Tari Kupang,” ujar Keraf.

Lonjakan pengguna jasa penerbangan juga terlihat di Bandara Ngurah Rai, Bali. Menejer Umum Bandara Ngurah Rai Denpasar, I Gusti Ngurah Ardita mengatakan bahwa jumlah wisatawan domestik yang datang dan ke luar Bali melalui Bandara Ngurah Rai terus mengalami kenaikan.

Ia menjelaskan, dari jumlah 21.795 penumpang yang tiba di Bali melalui terminal domestik tercatat 10.155 penumpang, sedangkan yang berangkat tercatat 11.640 orang.

“Untuk pesawat dari data yang dihimpun posko mudik lebaran, pesawat yang mendarat 100 unit dan pesawat yang berangkat 95 unit,” ujar Ardita.

Sementara dari terminal kedatangan internasional dan keberangkatan internasional tercatat 26.555 penumpang.

Arus mudik juga mengalami peningkatan di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.

Airport Duty Manager Bandara Internasional SSK II Pekanbaru Hasnan Siregar mengatakan bahwa memasuki H-7 jelang Lebaran arus mudik terus menunjukkan peningkatan dengan jumlah penumpang pesawat mencapai lebih dari 9.000 orang.

“Pantauan kita sejak H-8 hari raya Idul Fitri atau kemarin, jumlah penumpang terus mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya di atas 9.000 orang,” kata Hasnan di Pekanbaru, Jumat.

Sementara itu dari wilayah DKI Jakarta, Bandar Udara Halim Perdanakusumah Jakarta juga sudah ramai dipadati oleh calon penumpang yang akan mudik.

“H-7 sudah mulai ramai karena kemarin jumlah penumpang meningkat sekitar 30 persen dari hari biasanya,” kata Menejer Umum Bandara Halim Perdanakusuma Iwan Khrishadianto di Jakarta, Jumat.

Iwan mengatakan jumlah penumpang pada Kamis, (10/7) mencapai lebih dari 3.168 orang, sedangkan di hari biasanya hanya berkisar 2.000 orang.

“Pada H-5 lebaran jumlah penumpang bisa mencapai lebih dari 4.000 penumpang. Kemungkinan sampai H-1 juga masih padat,” ujar Iwan. AN-MB