Bangli (Metrobali.com)-
Dalam rangka meningkatkan prestasi akademi dan non akademi Senin (17/9) di SMP N VI Kintamani dilaksanakan Lomba Wawasan Wiyata Mandala yang  dihadiri oleh Asisten I Setda Kab Bangli Drs. I Wayan Lawe,MM, tim penilai Provinsi Bali IB Windusara,MM, Kadisdikpora Kab Bangli I Nyoman Sumantra, Polsek Kintamani, Ketua komite sekolah undangan lainnya.
Kepala sekolah Drs I Nengah Jujur,Mpd dalam laporannya menyampaikan Suatu kebanggaan bagi kami bisa ikut dalam lomba kala ini.  Dalam kesempatan baik ini dilaporkan bahwa SMPN VI Kintamani berdiri pada tahun 2005  tepatnya tanggal  28 April dengan luas area 74,7 Are. Berlokasi di Desa Bayung Gede yang juga merupakan asal muasal dari Desa  Penglipuran  Bangli.
Dilanjutkan lagi SMP N VI saat ini memiliki tenaga Pendidik sebanyak 33 orang, pria 20 dan wanita 14 orang dengan kwalifikasi pendidikan S2 3 orang, S1/A4  30 orang dan Sarjana muda 1 orang. Sedangkan untuk tenaga kependidikan 17 orang yaitu laki-laki 8 dan wanita 9 orang. Jumlah siswa 520 orang L: 240, W: 280 orang dimana terbagi dalam 18 Kelas yang masing masing kelas berjumlah 28-32 orang.
Ditambahkan juga bahwa SMPN VI Kintamani juga sudah cukup banyak menorehkan prestasi baik akademi dan non akademik. Lebih lanjut I Nengah Jujur melaporkan bahwa manageme yang diterapkan di sekolah ini adalah managemen berbasis sekolah, karena cara tersebut merupakan cara yang efektif untuk mengelola sekolah sesuai dengan kemampuannya. “Prinsip kami adalah meskipun sekolah kita didesa tetapi prestasi tidak boleh kalah dengan sekolah lain yang ada di kota” imbuhnya.
Bupati Bangli dalam sambutan yang di bacakan oleh Asisten I Drs. I Wayan Lawe,MM Menyampaiakan dalam era reformasi sekarang ini tuntutan akan kwalitas sumberdaya manusia semakin tinggi, salah satu upaya mencapai kualitas sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan kwalitas pendidikan. Iklim mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan budaya belajar dilingkungkan Masyarakat harus terus dikembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku yang kreatif, Inovatif dan keinginan untuk maju.
Sejalan dengan upaya tersebut fungsi sekolah dalam hal ini perlu dipertegas sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang keliru. Sekolah sering diaanggap sebagai satu-satunya tumpuan untuk pendidikan anak, sehingga beban sekolah menjadi lebih berat, keadaan ini sangat tidak menguntungkan oleh karena itu perlu diciptakan suatu pandangan atau wawasan yang lebih dalam mengelola sekolah.
Pada kesempatan ini lomba Wawasan wiyata mandala kali ini hendaknya menjadi momentum agar para tenaga pendidik tidak menutup diri dari kritik yang muncul, justru dengan adanya saran dan masukan akan menjadikan kita lebih aspiratif dalam meningkatkan dan menyempurnakan apa yang telah kita perbuat dan apa yang harus kita lakukan untuk kemajuan pendidikan. Dilanjutkan lagi dalam upaya menciptakan wawasan wiyata mandala perlu di upayakan kondisi yang dinamis dan menguntungkan sekolah, agar proses belajar mengajar dapat berlangsung tertib. “Kepada tim penilai agar bisa memberi penilaian yang obyektif sehingga dpat menjadi tolak ukur untuk meningkatkan diri dalam mencapai pendidikan yang lebih baik” imbuhnhya.
Ketua tim penilai Provinsi Bali dalam hal ini diwakilimoleh kasi pemuda dan olah raga IB Oka Windusara,MM menyampaikan bahwa pandangan akan Wawasan Wiyata mandala adalah suatu sikap yang menempatkan sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang mengedepankan proses pembudayaan tata hkehidupan keluarga besar, dimana anggotanya meras ikut memiliki menjaga citra dan wibawa lingkungan pendidikan itu sendiri. Sekolah adalah sebuah tempat proses terjadinya koordinasi, komunikasi tempat saling bekerjasama bantu membantu.  HB-MB