Tabanan (Metrobali.com)-
 
Untuk kesekian kalinya, Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Kantor Katahanan Pangan menggelar lomba cipta menu pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal. Kegiatan yang melombakan makanan khas Tabanan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kehidupan masyarakat yang sehat, cerdas dan produktif. Demikian terungkap ketika Bupati Tabanan yang diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setda Tabanan Nyoman Sumartana, membuka secara resmi lomba cipta menu pangan (B2SA), Selasa (11/6) pagi di Gedung Kesenian Ketut Mario.
Hadir pada peninjauan lomba tersebut, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Tabanan Nyonya Wirna Ariwangsa, Kepala  Kantor Ketahanan Pangan Dewa Ayu Sri Widyanti dan para camat.
Sebanyak 10 peserta yang berasal dari tim penggerak PKK kecamatan mengikuti lomba cipta menu pangan yang mengambil tema “Kita lanjutkan gerakan pembangunan di bidang pangan menuju Tabanan sejahtera, aman dan berprestasi”. Berbagai jenis makanan disajikan, mulai dari olahan ikan, seperti abon ikan, pepes pindang, pepes lindung, belut bumbu kelapa, bola kakul cincang hingga olahan sayur, seperti don sela basa lengis, plecing gondo, kolak labu dan sayur urab.
Menurut Ketua Panitia Cholis Achadiyah, diselenggarakannya lomba cipta menu pangan B2SA bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman untuk meningkatkan kualitas hidup, memanfaatkan hasil pekarangan hingga mengangkat citra makanan khas Daerah Tabanan sehingga mampu bersaing dengan makanan modern. “Kami berharap dengan lomba ini masyarakat khususnya ibu rumah tangga mampu meningkatkankreativitasnya dalam menciptakan olahan menu berbasis sumber daya lokal dengan pangan sumber karbohodrat selain beras dan terigu,” ungkapnya.
Terselenggaranya lomba cipta menu pangan ini mendapat apresiasi positif dari Bupati Tabanan. Dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Nyoman Sumartana mengatakan, potensi pangan yang dimiliki kabupaten Tabanan berpotensi untuk dikembangkan menjadi sajian kuliner dan menjadi tayak tarik bagi wisatawan. “Kita punya produk olahan serabi pisang (laklak pisang) yang enak, ada produk olahan ikan yang beraneka ragam dan produk olahan dari umbi-umbian lainnya yang tidak kalah lezatnya dengan produk mesin modern,” katanya.
Pihaknya menambahkan, untuk meningkatkan kualitas produk olahan, pemerintah akan terus melakukan pembinaan secara berkesinambungan sehingga mampu bersaing dengan produk olahan lainnya yang beredar di pasaran dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Jadikanlah lomba ini sebagai motivasi untuk melakukan diversifikasi pangan dari potensi produk pertanian yang ada didaerah, tanpa mengurangi kualitas gizi yang harus kita konsumsi sehingga kita tetap hidup sehat dan cerdas serta dapat mengurangi konsumsi beras serta tidak tergantung pada import,”  paparnya. CAN-MB