Surat Suara Pilpres
Tabanan (Metrobali.com)-
 Pemilihan presiden dan wakil presiden tinggal beberapa minggu lagi.  Namun, logistik pemilihan presiden (pilpres), khususnya kertas suara, hingga kini belum juga tiba di Tabanan. Tentu ini sangat mengakhawatirkan terutama bila dalam proses persiapan logistik tersebut menggunakan sistem kebut. Apalagi di Tabanan sempat terjadi surat suara tertukar saat pemilihan legislatif (pileg) beberapa bulan lalu.
 
Menurut Komisioner KPU Tabanan Divisi Logistik I Ketut Narta, sampai sejauh ini logistik yang baru diterima pihaknya baru sebatas tinta yang baru dikirim pada Jumat (13/6) lalu. Sedangkan untuk kertas suara, KPU Pusat menjadwalkan Tabanan baru akan menerima pada 22 Juni mendatang. “Oleh KPU Pusat kita di Tabanan baru akan menerimanya pada 22 Juni nanti,” kata Narta, kemarin (14/6).
 
Diakuinya, dibandingkan dengan pileg, persiapan logistik untuk pilpres jauh lebih sederhana. Sebab kertas suara yang dipakai dalam pilpres nanti hanya terdiri dari satu lembar. Tidak sampai empat lembar seperti saat pileg yang lalu. Namun berkaca dari pengalaman saat pileg, pihaknya pun mesti ekstra teliti lagi dalam hal persiapan.
 
“Memang tidak seribet logistik waktu pileg. Tapi dari pengalaman sebelumnya, kami harus lebih teliti lagi. Sehingga saat didistribusikan nanti, logistik tersebut tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat sasaran,” imbuhnya.
 
Narta belum bisa memastikan apakah jadwal kedatangan kertas suara pada 22 Juni nanti tidak mengalami perubahan lagi. Menurutnya, seandainya jadwal tersebut tak mengalami perubahan, pihaknya punya waktu dua minggu untuk melakukan persiapan.
 
“Mulai dari sortir, pelipatan, terus pengepakan dan persiapan kelengkapan lainnya. Sehingga sesuai rencana kita, pada 7 Juli nanti semua logistik sudah bisa didistribusikan ke PPS. Itu kalaupun surat suara benar-benar datang pada 22 Juni nanti,” tukasnya.
 
Dia menambahkan, proses persiapan logistik pilpres akan dipusatkan di Gedung Kesenian I Ketut Maria. Bahkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi secara informal kepada Pemkab Tabanan untuk meminjam gedung tersebut untuk sementara waktu. “Termasuk pelipatan kertas suara juga dilakukan di sana,” pungkasnya. EB-MB