Denpasar (Metrobali.com)-

Sebanyak 15 pelanggan PLN di kawasan Denpasar Selatan, Bali, yang terkena dampak bencana angin puting beliung pada Rabu (11/12) belum bisa tersambung aliran listrik hingga 24 jam setelah bencana.

“Karena kendala teknis rumah warga yang rusak. Jadi tidak ada tempat untuk memasang kwh meter. Sebenarnya kami siap untuk menyalakan, namun pelanggan minta ditunda sampai rumahnya diperbaiki,” kata Manajer PLN Rayon Denpasar Agung Raka di Denpasar, Kamis (12/12).

Ia mengemukakan, sebelumnya akibat bencana puting beliung, tak kurang dari 75 sambungan rumah ikut terputus akibat atap rumah warga yang beterbangan.

Selain itu 12 gawang jaringan tegangan rendah terlepas dari tiang, dan sebuah gardu di daerah perumahan Jadi Pesona juga terganggu.

“15 menit setelah informasi kejadian puting beliung kami terima, PLN Rayon Denpasar langsung menurunkan dua regu untuk melakukan normalisasi jaringan,” katanya.

Terkait banyaknya titik gangguan sambungan rumah di lapangan, PLN juga telah menambah dua regu lagi untuk menuntaskan pekerjaan hingga pukul 22.00 Wita pada malam hari pascakejadian.

“Karena 15 pelanggan minta ditunda sampai rumahnya diperbaiki, kami masih menunggu konfirmasi dari para pelanggan yang belum menyala,” ujar Agung Raka.

Sementara itu, Humas PLN Bali, Wayan Redika menyampaikan komitmen PLN untuk mempercepat normalisasi kelistrikan di daerah bencana.

Menurut dia, kinerja dan kesiapan petugas PLN di lapangan akan membantu meringankan psikologi korban akibat kerugian yang terjadi secara tiba-tiba.

Terkait kerugian yang dialami PLN, Redika mengatakan bahwa urgensi yang dilakukan adalah pemulihan kondisi kelistrikan di lokasi.

Kerugian material ditaksir Rp50 juta. Bila ditambah kerugian kWh yang tidak sempat disalurkan selama 8 jam itu sekitar Rp230 juta. “Jadi totalnya hampir Rp300 juta,” ujar Redika. AN-MB