Buleleng (Metrobali.com)-

Ditengah perkembangan inflasi di Kabupaten Buleleng, Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ir. Ketut Lihadnyana,MMA., terus membenahi sektor pertanian. Setelah beberapa saat lalu berhasil menekan inflasi melalui koordinasi yang intens dengan petani dan beberapa instansi terkait, kini Pj. Bupati Lihadnyana melakukan evaluasi program-program dari Dinas Pertanian. Selain itu, dirinya juga mengumpulkan para Penyuluh Pertanian yang digelar di Dinas Pertanian, Senin (3/10).

“Saya pertama ke Dinas Pertanian, Untuk memastikan program-program kegiatan dan juga melihat capaian di pertanian ini seperti apa karena kita sekarang ini sedang menghadapi dan bergelut dengan penurunan inflasi,” jelasnya saat ditemui usai melakukan pertemuan.

Dirinya juga mengajak seluruh jajaran Dinas Pertanian termasuk Penyuluh Pertanian agar melakukan langkah-langkah strategis sesuai dengan bidangnya masing-masing.

“Kalau misalnya Dinas Pertanian urban farming atau meningkatkan produksi pada spot-spot itu, harus menjadi strategi yang dijalankan oleh Dinas Pertanian. Yang kedua, kita juga harus bisa berkaca dari sebuah keadaan bahwa keadaan seperti ini inflasi yang terus meningkat, jangan terulang di tahun depan, itu juga menjadi kebijakan dasar bagi Dinas Pertanian untuk menyusun perencanaan menejemen produksinya. Kapan dia tanam, setelah itu pada bulan- bulan apa seharusnya dia tanam, teknologi apa yang dibutuhkan agar benar-benar produksi itu bisa ada setiap saat, setiap bulan sesuai dengan kebutuhan masyarakat kita,” imbunya.

Dalam pertemuan dengan penyuluh pertanian, Lihadnyana, juga memberikan motivasi kepada penyuluh pertanian agar dapat bekerja dengan optimal memberikan pemahaman-pemahaman kepada petani. Motivasi ini dianggap penting karena, penyuluh pertanian merupakan garda terdepan dalam melakukan interaksi dengan petani di Kabupaten Buleleng.

“Saya hanya mengajak tetap semangat bekerja dari jajaran pertanian ini adalah karena pertanian ini sebenarnya pegawainya bisa dikatakan pahlawan pangan, kalau boleh dikatakan begitu coba kalau tidak ada pangan, kita berkaca dari pandemi covid kemarin orang bisa menunda beli baju, beli mobil, bisa menunda bepergian tapi orang tidak bisa menunda kalau tidak ada pangan dirumahnya artinya pangan itu sangat strategis,” katanya.

Terkait lahan pertanian yang mulai menyempit, Lihadnyana meminta Dinas Pertanian harus bisa mengoptimalkan lahan yang masih ada.

“Kalau dilihat sebenarnya semakin menyempit sawah kita kalau melihat data. Tetapi ditengah semakin menyempitnya lahan ada program intensifikasi pertanian bukan ekstensifikasi, di program intensifikas itu adalah mengintensifkan lahan pertanian untuk bisa berproduksi semaksimal mungkin disanalah adopsi teknologi itu,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Ir. I Made Sumiarta mengatakan, jajaran Dinas Pertanian sangat mengapresiasi kedatangan Pj. Bupati Buleleng. Menurutnya, ini merupakan awal dari kebangkitan pertanian di Kabupaten Buleleng.

“Mudah mudahan dengan kepimpinan beliau, teman teman kita bisa termotivasi walaupun sebelumnya juga kita sudah bekerja secara optimal dengan adanya motivasi-motivasi yang diberikan oleh Bapak Pj. Bupati, semua jajaran pertanian nanti akan mengetahui kemana arah dan tujuan pertanian ini dibawa,” ungkapnya.

Dirinya mengaku siap untuk menginplementasikan semua keinginan dari Pj. Bupati Buleleng terkait pertanian untuk menekan inflasi di Kabupaten Buleleng.

“Seperti tadi disampakian oleh Bapak Bupati terutama pemicu-pemicu inflasi itu kita nanti akan proritaskan, kemudian sudah barang tentu kita mengidentifikasikan bagaimana penanaman-penanaman berupa pertanian itu hulu, disamping juga kita memperhatikan hilirnya,” imbuhnya.

Dirinya mengatakan, selama ini Dinas Pertanian sudah terus mengupayakan peningkatan dalam sektor pertanian. Namun, kendala-kendala dilapangan membuat kegiatan yang dilaksanakam dari Dinas Pertanian belum optimal.

“Kita sebenarnya dari dinas pertanian pola-pola seperti itu sudah kita laksanakan tetapi kita belum masifkan lagi, memberikan pemahaman karena disini kepastian-kepastiannya itu yang menjadi hal terpenting ditingkat petani apakah nanti dia berproduksi,” katanya.

Masih kata Sumiarta, pihaknya akan terus memberikan program-program yang menyentuh langsung para petani. Hal ini diyakini akan memberikan dampak positif terhadap ketersediaan komuditas pangan yang selama ini menjadi pemicu kenaikan inflasi dan tanpa mengesampingkan komuditas lain.

“Komuditas seperti tadi yang disampaikan oleh bapak bupati yang kita ketahui pemicu-pemicu berulang tahun seperti cabe, kemudian beras, gabah,bawang putih, bawang merah, telur dari pertenakannya, daging ayam. Tapi tadi tentu kemungkinan semua komuditas kita, karena kan Dinas kita Dinas pertanian secara luas jangan sampai nanti kita hanya fokus kekomuditas pemicu itu komuditas lain kita abaikan tidak seperti itu,” pungkasnya.

 

Sumber : Humas Pemkab Buleleng