Foto: Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Bali AA Bagus Adhi Mahendra Putra yang juga Ketua Depidar SOKSI  Provinsi Bali bersama Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet), Ketua Umum Depinas SOKSI Ahmadi Noor Supit, melepas burung hantu di Subak Gunung, Banjar Gunung, Desa Penebel, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Jumat (29/1/2021).

Tabanan (Metrobali.com)-

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi dan menyambut baik pola yang dilakukan Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Bali AA Bagus Adhi Mahendra Putra yang juga Ketua Depidar SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Provinsi Bali dalam membantu petani mengatasi hama tikus yakni dengan melepas burung hantu sebagai predator alami hama tikus.

Bagi Bamsoet apa yang dilakukan anggota Fraksi Golkar DPR RI yang akrab disapa Gus Adhi itu juga bentuk upaya pelestarian kearifan lokal yang patut didukung dan dikembangkan di tengah kemajuan teknologi yang ada.

Apresiasi ini disampaikan Bamsoet usai dirinya ikut melepas tiga pasang (enam ekor) burung hantu di Subak Gunung, Banjar Gunung, Desa Penebel, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Jumat (29/1/2021) bersama Gus Adhi, Ketua Umum Depinas SOKSI Ahmadi Noor Supit, Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI Bobby Suhardiman dan kader SOKSI Bali.

“Beberapa daerah memakai teknologi maju justru disini kita apresiasi Bali memakai cara-cara tradisional dan kearifan lokal dengan menyiapkan burung hantu pemburu tikus. Tentu budaya lokal ini harus dipertahankan petani dalam menjaga lahan pertanian dari hama tikus. Harapannya hasil panen juga bisa meningkat dan tanamannya terhindar dari hama tikus,” tutur Bamsoet.

Politisi Partai Golkar ini juga mengapresiasi dedikasi Komunitas Bhakti Ring Pertiwi (B-Riper) yang telah melatih burung hantu untuk berburu hama tikus guna membantu para petani padi. “Luar biasanya satu pasang bisa mengawasi 20 hektar sawah. Semoga perburuan tikus bisa cepat seiring dengan pertumbuhan padinya,” pungkas Bamsoet.

Total enam ekor atau tiga pasang burung hantu (tiga jantan dan tiga betina) yang dilepas di lahan subak seluas 20 hektar dengan jumlah petani 45 KK ini. Pelepasan burung hantu di Subak Gunung ini bekerjasama dengan  Komunitas Bhakti Ring Pertiwi (B-Riper) selaku komunitas pengelola karantina burung hantu di Banjar Dukuh, Desa Penebel, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.

Sementara itu Gus Adhi mengungkapkan pihaknya melepas burung hantu di Subak Gunung ini untuk membantu menjaga pertanian dari hama tikus. Satu pasang burung hantu bisa menjaga 20 hektar sawah dan berburu tikus di malam hari.

“Kita melakukan pola dari alam untuk alam, bersinergi dengan alam. Mudah-mudahan dengan pola ini kita bisa menjaga alam,” kata Anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan ini.

Anggota Fraksi Golkar DPR RI juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran Komunitas Bhakti Ring Pertiwi (B-Riper) yang telah melatih burung hantu untuk berburu hama tikus guna membantu para petani padi.

“Disinilah diperlukan kehadiran pemerintah mengapresiasi keterampilan masyarakat seperti yang dimiliki B-Riper. Kami hadir disini mengapresiasi itu,” ungkap Ketua Harian Depinas SOKSI ini.

Gus Adhi juga merasa bahagia dengan kehadiran Ketua MPR RI bersama Ketua Depinas SOKSI dan jajaran melihat langsung pelepasan burung hantu ini dan memberikan dukungan kepada petani. “SOKSI dengan penuh keterbatasan namun karya besar terus diciptakan,” pungkas politisi Golkar asal Kerobokan Badung ini.

Sementara itu Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) Ahmadi Noor Supit juga menyampaikan apresiasinya.

Baginya apa yang dilakukan Gus Adhi selaku Ketua Depidar SOKSI Provinsi Bali sekaligus Ketua Harian Depinas SOKSI serta sebagai Anggota DPR RI dapi Bali merupakan sebuah karya nyata yang sangat dirasakan manfaat oleh masyarakat khususnya para petani. (wid)