Denpasar (Metrobali.com)-

Wakil Ketua Komisi III DPRD Bali Gusti Lanang Rai Bayu Wibiseka mengatakan Pelabuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo, Karangasem, dermaganya harus diperpanjang jika ingin mendatangkan kapal pesiar secara terjadwal.

“Kalau dermaganya belum ada perpanjangan, kami pesimistis kapal pesiar ukuran besar bisa sadar di dermaga tersebut tahun ini. Jelas pihak operator kapal pesiar tersebut tak mau akan bersadar, karena resikonya cukup besar,” kata Gusti Lanang Rai Bayu Wibiseka di Denpasar, Sabtu (11/1).

Oleh karena itu, kata dia, kalau ingin mendatangkan kapal pesiar yang perlu saat ini adalah memperpanjang dermaga yang telah ada menjadi 300 meter.

“Dermaga yang sekarang panjangnya baru setengah dari panjang kapal pesiar ukuran besar yang mencapai tiga ratus meter itu. Artinya ini menjadi tantangan pemerintah daerah dan provinsi agar pemerintah pusat melanjutkan program pembangunan yang didanai dari APBN tersebut,” ujar politikus Partai Golkar itu.

Ia mengatakan, kejelasan kelanjutan pembangunan dermaga Tanah Ampo tersebut saat ini sudah ditangani pihak Bappenas dalam menganggarkan dananya.

“Pemerintah pusat sudah pasti melanjutkan pembangunan dermaga tersebut, namun masih dikaji oleh Bappenas. Kalau dulu yang menangani pembanguan itu adalah Kementerian Perhubungan,” katanya.

Pembangunan Pelabuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo dimulai sejak 2006. Rencana awal diharapkan rampung pada 2009. Namun pada 2008 terhenti dan tahun 2010 baru dilanjutkan lagi. Targetnya rampung dan beroperasi pada 2012, namun semua itu tak membuahkan hasil maksimal.

Pembangunan pelabuhan Tanah Ampo sudah menelan dana Rp104 miliar. Kini masih dibutuhkan dana Rp200 miliar lagi untuk menambah lebar dermaga menjadi 20 meter dan panjang menjadi sekitar 308 meter. AN-MB