Foto: Anggota DPRD Kabupaten Karangasem dari Partai NasDem I Made Agus Kertiana.

Karangasem (Metrobali.com)-

Karangasem memiliki potensi budidaya lebah madu yang sangat menjanjikan. Banyak petani/peternak lebah madu yang sudah mampu menghasilkan produk madu berkualitas dan mengecap manisnya cuan dari budidaya lebah madu baik yang dilakukan di hutan maupun di rumah-rumah ataupun kebun warga.

Melihat besarnya potensi tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Karangasem dari Partai NasDem I Made Agus Kertiana menaruh perhatian besar kepada petani/peternak lebah madu di Karangasem.

Dia berpendapat bahwa potensi lebah madu disaat pandemi Covid-19 sangat luar biasa dan juga menggairahkan mengingat akan khasiat madu untuk kesehatan.

“Dari dulu memang kita amati sangat luar biasa berpotensi untuk lebah madunya apalagi saat pandemi Covid-19 ini,” kata politisi NasDem asal Desa Rendang, Kacamatan Rendang, Karangasem ini.

Politisi muda merakyat yang dikenal dengan slogan JSP (Jeg Sing Pocol) ini juga menyatakan bahwa petani/peternak lebah madu harus dilibatkan dalam setiap ada event yang diselenggarakan guna memperkenalkan produk madu lebah kepada masyarakat.

Disamping itu juga harus ada inisiasi dari pemerintah terkait seperti tenaga kesehatan dan apotik, produk madu harus wajib ada agar meningkatkan gairah untuk petani/peternak lebah madu dalam memproduksi madu.

“Harus ada kebijakan dan intervensi pemerintah untuk menyarankan agar ada produk madu lokal di setiap supermarket maupun apotik dari hasil produk lokal sehingga meningkatkan gairah petani/peternak lebah madu tersebut,” ujar Anggota Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Karangasem ini.

Karenanya Agus Kertiana berharap Pemkab Karangasem maupun Pemprov Bali bisa mengeluarkan regulasi terkait dengan produk madu lokal untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan sehingga pemerintah bisa menjamin kualitas dan keaslian madu tersebut.

Di samping itu, Karangasem sangat berpotensial sebagai produsen madu dan berpeluang bisa diekspor. Tidak hanya di di Hutan Lindung Kawasan Gunung Tap Sai, Desa Pempatan, namun masih ada petani madu yang tersebar di wilayah Karangasem.

Maka dari itu, pemerintah perlu melakukan pendataan petani/peternak lebah madu yang tersebar di wilayah Kabupaten Karangasem dan petani madu juga perlu diberikan pendampingan berkelanjutan sehingga bisa menghadapi pandemi Covid-19 dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya Kabupaten Karangasem.

“Tujuan pemerintah memang harus melakukan pendataan maupun pendampingan terhadap petani dan semoga Bapak Bupati bisa membantu dan memberikan perhatian kepada petani madu ini,” harap Agus Kertiana.

Disisi lain, peternak lebah madu yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Madu Sari di Hutan Lindung Kawasan Gunung Tap Sai, Desa Pempatan, Karangasem, I Wayan Wenten mengatakan masih ada kendala yang dihadapi kelompok tani lebah madu antara lain yaitu, pemasaran, packaging, standar mutu dan masih banyak lagi.

“Selama ini kami hanya memasarkan kepada para masyarakat yang datang ke Pura Tap Sai yang kebetulan berada satu lokasi dengan peternak lebah madu dan apabila ada yang membantu pemasaran dengan kualitas madu yang terjamin tanpa campuran apapun, kami mempersilahkan,” katanya Sekretaris KTH Madu Sari ini. (dan)