antrian di pertamina

Yogyakarta (Metrobali.com)-

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta mendukung redesign Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015 sebagai langkah antisipasi rencana pencabutan subsidi bahan bakar minyak.

Anggota DPRD DIY dari PDI Perjuangan Eko Suwanto di Yogyakarta, Selasa, mengatakan, menaikkan harga BBM bukan langkah tepat atasi krisis energi.

“Kami mendukung langkah Gubernur DIY, Sri Sultan HB X yang memotori redesign RAPBD 2015 supaya subsidi BBM terus diberikan kepada masyarakat,” kata Eko.

Menurut Eko, kebijkan menaikkan harga BBM dengan melakukan pencabutan subsidi BBM bukan prioritas. Ada baiknya ruang fiskal diperluas tidak dengan mencabut subsidi BBM, namun renegosiasi pembayaran utang termasuk pemutihan.

Selain itu, ia mengatakan pemerintah perlu melakukan renegosiasi kontrak karya terutama perusahaan asing yang mengelola energi dan jika tidak mau diatur lebih baik diambil alih oleh negara, tutup kebocoran pajak guna tingkatkan pendapatan negara dan efisiensi belanja birokrasi baik pegawai pusat maupun pegawai daerah.

“Selain efisiensi belanja aparatur di APBN, kami juga mendorong penghematan secara serius di dalam APBD. Momentum pembahasan R APBD DIY, baik RAPBD Perubahan 2014 maupun RAPBD 2015 kita dorong pemerintah lakukan pengetatan anggaran dengan tepat,” katanya.

Ia mengatakan dirinya percaya dengan pengelolaan anggaran negara serta kekayaan alam secara benar sesuai perintah Konstitusi, akan mampu sejahterakan rakyat, tanpa harus mencabut subsidi BBM.

“Ke depan perlu dilakukan kajian lebih mendalam untuk melakukan konversi energi, tidak perlu terburu-buru. Persoalan mendasarnya adalah penguasaan kekayaan alam oleh modal asing dan anggaran negara yang belum efisien,” kata Eko.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap di wilayahnya tidak sampai terjadi kelangkaan bahan bakar minyak akibat adanya kebijakan pembatasan kuota.

Sultan mendorong Pertamina untuk menyediakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sampai 31 Desember mendatang.

“Sekarang dibagi rata cukupnya berapa tapi jangan sampai tidak ada barang sama sekali,” kata Sultan. AN-MB