darmayanti lubis

Jakarta (Metrobali.com)-

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Provinsi Sumatera Utara Darmayanti Lubis menilai keberadaan lembaga tersebut RI belum populer meski telah ada sejak 10 tahun lalu.

“Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum mengenal lembaga DPD RI,” kata Darmayanti Lubis di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (29/9).

Menurut Darmayanti, belum populernya DPD RI karena pimpinan DPD RI periode 2009-2014 kurang pandai memainkan isu-isu politik yang terkait dengan daerah maupun aspirasi masyarakat daerah.

Menurut dia, popularitas DPD kalah jauh dengan DPR RI, meskipun ada beberapa anggota DPR RI yang tersangkut kasus korupsi.

“Mungkin karena usia DPD yang masih terlalu muda, yakni baru 10 tahun jika dibandingkan dengan usia DPR RI,” katanya.

Guru besar pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara ini menambahkan, guna meningkatkan popularitas DPD RI, maka diperlukan pimpinan yang memiliki manajemen politik yang tegas serta pantai memainkan isu-isu politik yang terkait dengan daerah.

Menurut dia, figur pemimpin dan gaya kepemimpinannya akan sangat menentukan lembaga yang dipimpinnya aktif memainkan isu-isu politik dan menjadi populer.

Karena itu, Darmayanti menyatakan siap tampil sebagai calon pimpinan DPD RI periode 2014-2019 dengan sasaran dapat menggolkan aspirasi masyarakat daerah yang menjadi agenda politik nasional sehingga mengangkat popularitas lembaga DPD RI.

Darmayanti juga menyatakan, siap menyampaikan visi dan misinya bersama anggota DPD RI terpilih lainnya yang juga menyatakan siap untuk menjadi calon ketua DPD RI.

Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (ML) pada 27 Maret 2013, DPD RI memiliki kewenangan untuk membahas RUU yang terkait dengan otonomi daerah, bersama DPR RI dan Pemerintah.

“Kewenangan ini harus dimanfaatkan secara optimal oleh anggota DPD RI, tidak sekadar hadir,” katanya.

Darmayanti melihat, persoalan utama yang dihadapi masyarakat di daerah terutama, pendidikan dan kesehatan.

Kebutuhan terhadap pendidikan dan pelayanan kesehatan oleh masyarakat, secara merata dari Aceh sampai Papua. AN-MB