Kabul (Metrobali.com) –

Ledakan terjadi di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, Rabu larut malam (4/12), sehingga membuat panik warga, kata beberapa saksi mata dan pejabat pada kamis pagi waktu setempat.

“Saya mendengar suara ledakan keras di Kabul Barat sekitar pukul 23.30 waktu setempat, Rabu. Mula-mula saya kira itu adalah suara gempa bumi, tapi setelah ledakan tersebut, suara sirene beberapa kendaraan polisi terdengar di daerah itu,” kata seorang warga yang bernama Mohammad Mustafa.

Sementara itu, seorang pejabat keamanan yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi– bahwa “satu ledakan terjadi di jalan Dar-ul-Aman di dekat gedung parlemen. Penyelidikan dilakukan mengenai peristiwa tersebut dan perinciannya akan disiarkan setelah itu”.

Sifat ledakan tersebut dan sasaran ledakan belum diketahui.

Warga Kabul dilanda kekhawatiran terhadap perang dan suara ledakan keras membuat mereka panik.

Satu bom pinggir jalan meledakkan satu van polisi di Provinsi Zabul, Afghanistan Selatan, sehingga menewaskan tiga polisi dan melukai tiga orang lagi pada Selasa (3/12), kata Wakil Gubernur Provinsi itu Mohammad Jan Rasoulyar.

“Kepala Polisi Kabupaten Arghandab sedang dalam perjalanan ke Ibu Kota Provinsi, Zabul, ketika ranjau yang dipasang oleh gerilyawan meledak saat rombongannya tiba pada pukul 13.30 waktu setempat. Tiga pengawalnya tewas dan tiga lagi, termasuk kepala polisi itu, cedera,” kata Rasoulyar kepada Xinhua.

Menurut Rasoulyar, Kepala Polisi tersebut menderita luka ringan akibat ledakan itu.

Ia menuduh gerilyawan Taliban atas serangan tersebut, dan mengatakan anggota bersenjata faksi itu melakukan kegiatan teror tersebut untuk membuat takut rakyat.

Sementara itu, seorang pejabat yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan tiga polisi tewas dan tujuh lagi cedera dalam ledakan tersebut.

Pada Jumat (29/11), seorang anggota parlemen dan empat orang lagi cedera dalam pemboman bunuh diri di sebelah utara Kabul.

Pada November, 13 orang tewas dan 30 orang lagi cedera dalam serangan bom mobil bunuh diri oleh gerilyawan di Kabul Barat. (Ant/Xinhua-OANA)