Gubernur Pastika hadiri Penas XIV

Malang (Metrobali.com)-

Keseriusan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam melaksanakan berbagai program yang bermanfaat bagi masyarakat kembali mendapat apresiasi dari pemerintah. Pastika mendapat anugerah Tanda Kehormatan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang diserahkan pada pembukaan Pekan Nasional Petani dan Nelayan XIV Tahun 2014 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen Malang Jawa Timur, Sabtu (7/5).

Bagi Gubernur Pastika, penghargaan ini merupakan wujud apresiasi pemerintah pusat. Menurutnya, prestasi ini merupakan buah kerja keras dari semua pihak. “Bukan hanya kerja saya, tetapi kerja keras para petani serta kerjasama dari pemerintah kabupaten/kota, stakeholders hingga masyarakat luas,” ujarnya. Penghargaan ini, tambah Pastika, bukanlah akhir dari tujuan yang ingin dicapainya. Tujuan utamanya adalah bagaimana program Bali Mandara makin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Pulau Dewata. Ke depannya, Pastika berharap sederetan penghargaan yang diraih dapat menjadi cambuk bagi seluruh krama Bali untuk bekerja lebih cerdas, cepat, maju dan inovatif.

Sementara Presiden SBY dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para penerima penghargaan. Dalam kesempatan itu, presiden juga menyampaikan terima kasih atas sumbangsih para penggerak pembangunan di daerah. “Saya berharap, apa yang saudara lakukan menjadi contoh dan teladan bagi seluruh masyarakat. Teruslah berprestasi untuk memajukan sektor pertanian, perikanan, kehutanan dan juga bidang-bidang lainnya,” ujarnya.

Layak Disebut Bapak Pembangunan
Karo Humas Ketut Teneng yang mendampingi Gubernur menambahkan, ini adalah penghargaan ke sekian yang diterima Pastika. Sebelumnya, ujar Teneng, Gubernur Pastika juga dianugerahi Bintang Maha Putra oleh Presiden RI. Teneng menilai, dengan mendapat Tanda Kehormatan Satya Lencana Pembangunan, Gubernur Pastika pantas disebut sebagai Bapak Pembangunan.

Lebih jauh Teneng mengurai, penghargaan itu bukanlah sesuatu yang serta merta diberikan, namun melalui proses penilaian dan pertimbangan yang matang. Meskipun penghargaan bukanlah tujuan utama, namun setidaknya menjadi bukti keseriusan dan komitmen Pastika dalam melaksanakan program pro rakyat. Menurutnya, Mangku Pastika adalah sosok yang getol dan konsisten mengawal setiap program yang dilaksanakan untuk masyarakat. Tak mengenal hari libur, dia kerap turun ke lapangan untuk memastikan program tersebut berjalan baik dan tepat sasaran. Pastika pun bukan sosok yang alergi terhadap kritik, sekalipun itu pedas. Baginya kritik justru merupakan vitamin untuk dapat bekerja lebih keras lagi.

Dalam kesempatan itu, Teneng mengurai sejumlah terobosan Gubernur Pastika yang mengantarkannya meraih sederet penghargaan. Khusus dalam pembangunan pertanian, sejak awal kepemimpinannya, Pastika menjadikan bidang ini sebagai prioritas. Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) menjadi program andalan dan hingga tahun 2014 telah terbentuk 504 unit di Kabupaten/Kota. Program ini terus dimantapkan agar benar-benar mampu mendongkrak kesejahteraan petani dan menarik minat generasi muda untuk menekuni bidang ini. Lebih dari itu, Pastika juga menggulirkan program pendukung seperti sudsidi pupuk organik dengan anggaran sebesar Rp. 10 milyar. Subsidi ini nantinya akan diarahkan untuk memberi pupuk organik hasil Simantri. Selain itu, Pemprov juga mengalokasikan dana sebesar Rp. 29,2 milyar bagi penguatan modal lembaga ekonomi perdesaan yang digunakan untuk membeli produk pertanian Bali. Pengembangan 23 kelompok pertanian organik dan hibah sebesar Rp. 35 milyar kepada 212 kelompok tani juga diharapkan mampu memacu berkembangnya sektor pertanian di daerah Bali.
Sejalan dengan program pertanian, Gubernur Pastika juga memberi perhatian yang tak kalah serius terhadap program unggulan lain seperti JKBM, Bedah Rumah, Pendidikan hingga Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu). Semua program ini bergerak bersamaan dan terus dipacu guna mempercepat tercapainya masyarakat Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera (Bali Mandara).

Lima tahun berjalan, manfaat dari pelaksanaan berbagai program menunjukkan hasil signifikan dan mampu melampaui rata-rata nasional. IPM Bali mencapai 73,49 persen, melampaui rata-rata nasional sebesar 72,77 persen. Bali juga mencatat prestasi dari rendahnya tingkat pengangguran yang hanya sebesar 1,3 persen, jauh di bawah rata-rata nasional yang mencapai 6,25 persen. Lebih dari itu, angka kemiskinan Bali sebesar 4,4 persen juga jauh di bawah rata-rata nasional yang masih berada di kisaran 11,47 persen. Data-data makro tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Bali telah menikmati hasil program pembangunan yang dilaksanakan Pemprov Bali dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Ke depannya, Teneng mengajak semua komponen untuk bersatu dan bahu membahu untuk menjadikan Bali menjadi lebih baik lagi. AD-MB