Foto: Anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Emiliana Sri Wahjuni mengingatkan prokes jangan sampai kendor.

Denpasar (Metrobali.com)-

Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan lebih dari setahun belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Bahkan berpotensi ada tsunami gelombang kedua pandemi Covid-19 seiring dengan munculnya mutasi varian baru Covid-19.

Kasus varian baru Covid-19 dari Inggris bahkan sudah ditemukan di Denpasar dan menuntut keseriusan Pemerintah Kota Denpasar menyikapi ancaman varian baru Covid-19 dan tsunami gelombang kedua pandemi Covid-19.

“Pemkot Denpasar harus menyikapi serius munculnya varian baru Covid-19. Kita semua juga harus tetap waspada. Kita masih berjuang melawan pandemi Covid-19. Jadi protokol kesehatan (prokes) jangan kasih kendor,” tegas Anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Emiliana Sri Wahjuni, Jumat (7/5/2021).

Saat ini temuan varian baru Covid-19 dari Inggris yang sudah ditemukan di Kota Denpasar mulai disikapi serius jajaran Pemkot Denpasar. Langkah antisipasi terus didorong untuk dilakukan semua OPD terkait. Seperti Satpol PP akan melakukan sidak protokol kesehatan (prokes) yang lebih intensif.

Demikian pula Dinas Kesehatan diingatkan terus meminta warga untuk lebih taat dalam melaksanakan prokes. Karena intinya adalah penerapan prokes secara ketat, meski sudah dilakukan vaksinasi Covid-19.

Emiliana Sri Wahjuni pun mengimbau dan mengingatkan langkah-langkah sinergis harus terus dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 semakin masif termasuk mencegah masuk dan menyebarnya Covid-19 varian baru baik dari Inggris, Afrika Selatan, India dan lainnya. Kuncinya Pemkot Denpasar harus selalu mengingatkan dan memastikan warga Denpasar untuk mematuhi protokol kesehatan terkait penyebaran Covid-19.

Pemerintah pusat sudah mengupayakan banyak hal untuk membendung laju penyebaran virus. Hal ini harus ditopang kerja pemerintah daerah di tempat masing-masing. Dalam konteks ini, keselamatan rakyat adalah tujuan utama. Jangan sampai rakyat menderita karena terpapar Covid-19.

“Ketelodoran pemerintah maupun warga dalam menyikapi varian baru Covid-19 ini bisa menjadi bom waktu menuju tsunami gelombang kedua pandemi Covid-19. Tentu kita tidak ingin itu terjadi di Kota Denpasar maupun di Bali dan Indonesia secara umum,” kata Srikandi PSI yang akrab disapa Sis Emil itu.

Sekretaris Fraksi NasDem-PSI DPRD Kota Denpasar ini juga mengimbau warga agar jangan salah kaprah bahwa vaksinasi Covid-19 jangan dianggap sudah membebaskan kita dari pandemi Covid-19, kemudian dengan dalih sudah divaksin warga bisa seenaknya melanggar prokes. Ia menegaskan sudah divaksin ataukah belum, prokes tetap wajib dijalankan dengan ketat.

“Intinya prokes jangan kasih kendor dan kita harus saling mengingatkan di lingkungan terdekat kita agar jangan sampai abai dengan prokes,” pungkas Anggota DPRD Kota Denpasar Dapil Denpasar Selatan dari PSI ini. (wid)