Sungai depan Pasar Adat Lelateng, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara kembali di penuhi sampah.
Jembrana (Metrobali.com)-
Sungai depan Pasar Adat Lelateng, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara kembali di penuhi sampah. Akibatnya aliran air di sungai irigasi Subak Kedua Lelateng menjadi terhambat.
Pihak kelurahan bersama warga, krama Subak Kedua Lelateng dan anggota LPM Lelateng sejatinya sudah sering kali membersihkan sampah di sungai tersebut. Namun sampah tetap saja menumpuk di pintu bendung irigasi Subak Kedua.
Pantauan Minggu (1/3), sampah nampak menumpuk di pintung bendung irigasi Subak Kedua Lelateng. Tidak hanya sampah daun juga sampah plastik dan ranting Pohon.
Bahkan yang membuat kesal warga saat bergotong royong terdapat popok (pampers) bayi, batang pohon dan rumput. Sampah-sampah tersebut diduga sengaja dibuang saat aliran sungai depan Pasar Adat Lelateng deras.
Beberapa warga mengusulkan agar dipasang jaring dibagian hulu dititik perbatasan dengan kelurahan lainnya. Karena diyakini sampah-sampah tersebut merupakan sampah kiriman.
Kadek Wardana, salah seorang warga setempat mengatakan tumpukan sampah di bendung irigasi Subak Kedua hampir terjadi setiap pagi. Ia meyakini sampah-sampah itu sengaja dibuang ke sungai, namun bukan oleh para pedagang Pasar Adat Lelateng.
“Sekarang dibersihkan, besok pagi lagi begini (ada tumpukan sampah). Ini sudah sering terjadi” terangnya, Minggu (1/3).
Supaya tidak terulang kembali, warga lainnya yang ikut bersih-bersih mengusulkan agar dipasang jaring di bagian hulu dititik perbatasan dengan kelurahan lainnya. Karena diyakini itu, sampah kiriman. Pihak Pasar Adat juga telah menyediakan tempat (bak) sampah dan juga beberapa petugas kebersihan.
“Tadi pagi kami temukan rumput dan batang pohon. Kami harus mengangkatnya bertiga. Mungkin ada yang bersih-bersih. Tapi kenapa dibuang ke sungai.  ujar Made Ar kesal.
Mengatasi masalah sampah khususnya di sungai depan Pasar Adat Lelateng, Lurah Lelateng Made Santa Purwa mengatakan pihaknya bersama LPM Lelateng sudah melakukan sosialisasi, baik kepada para pedagang maupun warga yang ada disepanjang sungai.
Dari sosialisasi itu lanjutnya, warga menyambut baik, bahkan ingin diajak ikut serta dalam kegiatan gotong royong. Merrka juga akan ikut memantau dan menegur jika melihat ada yang membuang sampah ke sungai.
“Respon warga sangat baik. Kita harus bersama-sama, karena masalah sampah tanggungjawab kita semua” tandasnya.
Pewarta : Komang Tole
Editor : Hana Sutiawati