Petrus Pius Salamin 1

Labuan Bajo (Metrobali.com) –

Labuan Bajo, digadang-gadang akan menjadi destinasi wisata unggulan kedua di Indonesia, setelah Bali. Selain memiliki objek wisata pantai yang eksotis, Labuan Bajo juga didukung dengan keberadaan biawak raksasa Komodo yang masuk daftar Seven Wonders.

Hanya saja, mimpi untuk menjadi destinasi wisata unggulan ini kemungkinan besar sulit dicapai kota di ujung barat Pulau Flores itu. Sebab selain belum didukung infrastruktur memadai, Labuan Bajo juga belum ditata dengan baik.

Kantor pemerintahan, pemukiman, pelabuhan, pasar hingga pekuburan warga bahkan sejauh ini masih jauh dari penataan yang ideal. Bahkan banyak kalangan mengkhawatirkan, suatu saat nanti Labuan Bajo justru berubah menjadi Kota Kubur.

“Sejak lama saya memiliki kekhawatiran, Labuan Bajo pada suatu waktu akan menjadi Kota Kubur,” tutur akademisi dari Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta Petrus Pius Salamin, di Labuan Bajo, Kamis (29/1).

Kekhawatiran tersebut dilatarbelakangi fakta bahwa sebagian besar warga Labuan Bajo, justru menguburkan anggota keluarga yang meninggal dunia di sekitar rumah masing-masing. Salah satu penyebab kondisi tersebut, lantaran hingga saat ini Pemkab Manggarai Barat belum menyediakan lokasi khusus sebagai Tempat Pekuburan Umum (TPU).

“Selama pemerintah tidak menyediakan lokasi untuk pekuburan, maka bukan tidak mungkin lima atau sepuluh tahun ke depan, rumah-rumah di Labuan Bajo akan memiliki pekuburan masing-masing,” ujar alumnus Development Finance, Birmingham University, Inggris, itu.

Menurut Petrus Salamin, salah satu ancaman terbesar bagi kondisi ini adalah, sulitnya Labuan Bajo mewujudkan mimpi untuk menjadi daerah pariwisata. “Bagaimana bisa menjadi daerah pariwisata, kalau rumah-rumah penduduk di Labuan Bajo juga menjadi tempat pekuburan,” tegasnya.

Ancaman lainnya, kata dia, rumah yang di sekitarnya dibangun kubur, tidak memiliki nilai ekonomis. “Saat akan dijual, harga rumah menjadi jatuh. Karena orang akan berhitung untuk membeli, sebab di sana juga ada kubur,” beber Petrus Salamin.

Karena itu, ia mendorong pemerintah, untuk segera mengatur tentang tempat pekuburan ini. “Harus segera buat regulasi tentang hal ini, jika tidak ingin Labuan Bajo menjadi Kota Kubur,” tandas Bakal Calon Bupati Manggarai Barat itu.

Pemerintah, menurut dia, bisa menyediakan lahan untuk areal pekuburan ini. Namun, bisa juga pemerintah bekerja sama dengan swasta untuk menyiapkan lokasi pekuburan umum. “Itu bisa juga dijadikan objek wisata dan menjadi sumber pendapatan daerah,” pungkas Petrus Salamin. MSE-MB