Jembrana (Metrobali.com)
Polres Jembrana mendatangkan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali untuk mengetahui pemicu kebakaran Pasar Desa Adat Lelateng, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara.
Penyelidikan olah TKP oleh Labfor Polda Bali bersama tim Inafis Polres Jembrana dilakukan Kamis (9/2/2023) siang. Sejumlah barang bukti diduga sebagai penyebab kebakaran dibawa Tim Labfor Polda Bali.
“Hari ini kami dari Satreskrim Polres Jembrana bersama Tim Unit Labfor Polda Bali melakukan olah TKP guna menemukan penyebab kebakaran di Pasar Adat Lelateng” ujar Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Androyuan Elin ditemui di lokasi, Kamis (9/2/2023).
Dari olah TKP itu kata Kasat Reskrim, Tim Labfor Polda Bali sudah membawa beberapa barang bukti untuk selanjutnya diperiksa atau di cek di laboratorium. “Untuk hasil, apa penyebabnya, kita nanti menunggu hasil dari lab forensik” jelasnya.
Kegiatan olah TKP menurutnya dimulai dari pukul 12.00 dan selesai pukul 11.30 Wita. Sedangkan barang bukti yang dibawa untuk selanjutnya dicek di laboratorium ada kabel dan arang dari sisa-sisa kebakaran. “Ada dua item barang bukti yang dibawa dari Tim Labfor Polda Bali” ujarnya.
Ditegaskan Kasat Reskrim, pihaknya tidak bisa memberikan tenggat waktu kapan hasil labfor penyebab kebakaran Pasar Desa Adat Lelateng bisa diketahui. “Saya tidak bisa memprediksi. Itu tergantung pemeriksaan dari labfor” imbuhnya.
Selain olah TKP oleh tim Labfor Polda Bali, pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi. “Kurang lebih ada 12 saksi yang kita mintai keterangan. Saksi-saksi ini yang mengetahui kejadian (kebakaran). Ada dari pedagang, ada juga warga sekitar yang melihat” ungkapnya.
Kasat Reskrim menyampaikan tim Unit Labfor Polda Bali yang datang dan melakukan olah TKP sebanyak tiga (3) orang personil. “Dari tim Inafis Polres Jembrana ada 4 orang. Dari penyidik juga ada” sebutnya seizin Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana.
Diberitakan sebelumnya Pasar Desa Adat Lelateng, Kelurahan Lelateng mengalami kebakaran pada Sabtu (4/2/2023) malam. Api diketahui sudah membesar sekitar pukul 21.00.
Selain meludeskan bangunan pasar dan 20 kios juga menghanguskan barang dagangan milik para pedagang diantaranya sembako dan pakaian. Untuk memadankan api, petugas Damkar Pemkab Jembrana harus berjibaku hingga pagi hari. Api baru bisa dipadamkan Minggu (5/2/2023) sekitar pukul 04.00. (Komang Tole)