Maryono

Jakarta (Metrobali.com)-

Laba bersih PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk pada 2014 mencapai Rp1,11 triliun, turun 28,84 persen dibandingkan laba bersih pada 2013 yang mencapai Rp1,56 triliun.

“Penurunan laba bersih perseroan tersebut disebabkan oleh dinamika ekonomi global dan nasional yang mengalami perlambatan,” kata Direktur Utama BTN Maryono saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (26/2).

Hingga akhir 2014, bank plat merah tersebut menyalurkan kredit Rp115,9 triliun, tumbuh 15,38 persen dibandingkan akhir tahun sebelumnya Rp100,46 triliun.

Sementara itu, dari sisi dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp106,47 triliun, meningkat 10,67 persen dibandingkan periode yang sama 2013.

“Untuk total aset, pada akhir 2014 menjadi Rp144,57 triliun, tumbuh 10,22 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp131,7 triliun,” ujar Maryono.

Peningkatan total aset tersebut menjadikan BTN kini menempati urutan kesembilan dari 10 besar bank nasional dengan aset terbesar pada 2014.

“Hal tersebut merupakan prestasi dari bank yang fokus pembiayaan kredit perumahan,” kata Maryono.

Maryono menambahkan, pihaknya juga terus melakukan upaya menekan tingkat kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sejak tiga tahun yang lalu.

NPL BTN terus turun dari 4,09 persen pada 2012, lalu 4,05 persen di 2013, kemudian turun lagi menjadi 4,01 persen pada 2014.AN-MB