Foto : Senin, 2 Juli 2018, Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertolak menuju Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada pukul 07.40 WIB dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta.

Sulawesi Selatan (Metrobali.com)-

Pagi ini, Senin, 2 Juli 2018, Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertolak menuju Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada pukul 07.40 WIB dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta.

Tiba di Pangkalan TNi AU Sultan Hasanuddin Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan pukul 10.50 WITA, Presiden disambut Pj Gubernur Sulawesi Selatan Sumarsono.

Presiden dan Ibu Iriana langsung melanjutkan perjalanan menuju Kota Parepare dengan menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU.

Di Kota Parepare, Presiden akan menyerahkan sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat di Lapangan Andi Makasau.

Dari Kota Parepare, Presiden akan menuju Desa Lainungan, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), untuk meresmikan dan meninjau pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) Sidrap dengan kapasitas mencapai 75 MW.

PLTB Sidrap ini merupakan PLTB pertama yang beroperasi di Indonesia. PLTB ini memiliki 30 kincir angin dengan tinggi tower 80 meter dan panjang baling-baling 57 meter, masing-masing menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 MW, sehingga total kapasitas yang dihasilkan oleh 30 turbin adalah 75 MW.

Selain meresmikan PLTB Sidrap, masih di tempat yang sama, Presiden akan meresmikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Punagaya 2×100 MW dan PLTU Jeneponto Ekspansi 2×135 MW. Peresmian dilakukan dengan menandatangani prasasti.

Petang harinya, Presiden beserta rombongan akan menuju Kabupaten Wajo untuk bermalam dan melanjutkan kegiatan kunjungan kerja di keesokan harinya.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Provinsi Sulawesi Selatan adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Staf Khusus Presiden Johan Budi, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono.

 

Editor : Whraspati Radha