DSC_8690
Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dalam acara pengukuhan Majelis Utama Subak Provinsi Bali di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Denpasar Selasa (5/4)/MB

Denpasar, (Metrobali.com) –

Peran Subak sebagai organisasi tradisonal dibidang tata guna air di tingkat usaha tani pada masyarakat adat . Peran penting sistem subak berkaitan erat dengan kekuatan kekuatan yang dimiliki subak itu sendiri  antara lain kesederhanaan struktur organisasi, sistem kerja yang kooperative serta implementasi filosofi Tri Hita Karana . Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutan tertulisnya  yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dalam acara pengukuhan Majelis Utama Subak Provinsi Bali di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Denpasar Selasa (5/4). Lebih lanjut Pastika menyampaikan konsep  Tri Hita Karana secara implisit mengandung pesan agar pengelolaan sumber daya alam termasuk air secara arif untuk menjaga kelestariannya, senantiasa bersyukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa serta mengedepankan harmoni dan kebersamaan dalam memecahkan masalah. Begitu pula halnya dengan keberadaan adat istiadat yang merupakan isi dari lembaga subak yang senantisa dilandasi Catur Dresta ( Purwa Dresta, Loka Dresta, Sastra Dresta, dan Desa Dresta).  Keberadaan dresta inilah yang berimbas pada kelembagaan subak yang bersifat fleksibel dan bertahan dari jaman dulu sampai waktu yang akan datang. Dengan ditetapkannya Subak sebagai warisan dunia oleh UNESCO memperkuat lagi tekad dan semangat kita untuk mempertahankan keberadaan subak. Pastika juga mengingatkan berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapai subak seperti alih fungsi lahan, semakin terbatasnya ketersediaan air irigasi, gangguan iklim dan hama penyakit tanaman serta masih relatif rendahnya SDM dan permodalam usaha tani perlu disikapi bersama sama. Pemerintah akan terus mendukung  pengembangan subak selain dengan bantuan dana operasional  sebesar 50 juta kepada masing masing subak per tahunnya, pemerintah juga terus melakukan peningkatan insentif usaha tani yang dilakukan subak seperti memberikan subsisdi benih, pupuk organik dan non organik, bantuan peralatan dan mesin pertanian pra dan pasca panen serta bantuan pengendalian hama penyakit. Pastika juga berharap agar Majelis Utama Subak Provinsi Bali yang baru saja terbentuk agar segera menyusun anggaran dasar/ anggaran rumah tangga dan rencana kerja. Disampng itu Pastika mengingatkan agar Majelis Utama Subak dapat berfungsi sebagaimana Majelis Utama Desa Pekraman agar mampu mengkoordinasikan setiap permasalahan yang ada dan mencarikan solusi dengan kewenangan yang disepakati. “ Mari kita lestarikan subak dan kita kelola agar memberikan manfaat kesejahteraan bagi masyarakat Bali, “ himbaunya. Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana dalam laporannya memaparkan bahwasannya pengukuhan Majelis Utama Subak Provinsi Bali memilki beberapa tugas  penting diantaranya sebagai mediator dalam penyelesaian sengketa yang terjadi antara subak pada masing masing tingkatan, membantu penyusunan awig awig subak, membina dan mengembangkan sumber daya manusia terutama kepada pengurus dan krama subak serta melaksanakan tugas berpedoman pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Majelis Utama Subak Provinsi Bali. Wisnuardhana menambahkan pengukuhan susunan keanggotaan Majelis Utama Subak Provinsi Bali dilaksanakan   berdasarkan pada Surat Keputusan  Gubernur Bali Nomor : 966/03-K/HK/2016  terdiri dari 11 orang pengurus  yang terdiri dari Ketua dan Wakil Ketua I s/d III, Sekeretaris I dan II , Bendahara I dan II serta masing masing 1 perwakilan bidang parahyangan, pawongan dan palemahan.  Dalam kesempatan tersebut Wagub Sudikerta mengukuhkan ke sebelas pengurus Majelis Utama Subak Provinsi Bali dan melakukan penyematan pin kepada para pengurus baru tersebut. Wagub juga menyerahkan secara simbolis mobil operasional untuk Majelis Utama Subak yang diterima langsung oleh Ketua  Majelis Utama Subak Provinsi Bali  I Gede Ketut Sanjiharta dari Pekaseh Subak Tungkub Mengwi Badung. Acara pengukuhan Majelis Utama Subak Provinsi Bali dilanjutkan dengan sarasehan Revitalisasi Subak yang mengangkat tema Motivasi Krama Subak Menjadi Bagian Jejaring Bisnis Berbasis Teknologi Informasi . AD-MB