Denpasar, (Metrobali.com)-

Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, memberikan apresiasi terhadap gerakan sejumlah pemuda yang tergabung dalam Komunitas Tanam Tuwuh. Mereka memiliki tekad kolektif untuk meneguhkan Bali sebagai pusat keharmonisan dunia berdasarkan adat, budaya, dan nilai spiritual universal.

“Tanam Tuwuh hadir sebagai manifestasi kebijaksanaan yang mengalir dari pengendalian diri dalam jiwa manusia dan membangun kembali kesadaran ekologis, kultural, dan spiritual. Kesadaran yang ditanamkan untuk anak-anak oleh Komunitas Tanam Tuwuh juga harus memiliki pondasi berupa penanaman budi pekerti,” ujarnya dalam sambutan saat pengukuhan Kepengurusan Tanam Tuwuh di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, pada Soma Kliwon – Kuningan, Senin (28/4).

Wagub Bali menambahkan, Tanam Tuwuh merupakan perwujudan nyata dari spirit ngejukang amerta ring jagat Bali, yakni menghidupkan kembali sumber-sumber kehidupan, bukan hanya di tanah dan air, tetapi juga di dalam jiwa manusia. Komunitas Tanam Tuwuh telah aktif bergerak sejak setahun lalu, namun momentum rahina pemacekan agung dipilih sebagai hari sakral pengukuhan. Tujuannya agar komunitas ini dapat sejalan dengan pemerintah, bahu-membahu mensejahterakan masyarakat, serta hadir langsung di tengah mereka, khususnya yang kurang mampu.

Dengan mengangkat tema “Bersama Tanam Tuwuh, Menumbuhkan Kemandirian dan Keberlanjutan Bali”, setiap tindakan komunitas ini diharapkan menyatukan nilai-nilai tradisional dan tantangan modernitas, mengembangkan Bali secara kreatif dan inovatif tanpa tercerabut dari akarnya. Semangat gotong royong, bakti sosial, dan kesadaran ekologis dirajut menjadi satu anyaman kuat, menghidupkan nilai-nilai adiluhung Bali yang diwujudkan dengan kasih sayang, ketulusan, dan tanggung jawab moral kepada generasi mendatang. Nilai-nilai luhur ini sejalan dengan visi pembangunan “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, yakni menjaga kesucian dan keharmonisan alam, manusia, dan budaya Bali untuk mewujudkan kesejahteraan sekala-niskala.

Ketua Tanam Tuwuh, Diana Putri, menyampaikan bahwa komunitas sosial ini merupakan perpanjangan tangan Giri Prasta yang sejak awal aktif berbagi dengan masyarakat membutuhkan. Secara teknis, Tanam Tuwuh memiliki tiga program aktif, yakni Tanam Tuwuh Tumbuh Sehat (fokus pada imunisasi bayi tepat waktu, program anak asuh, dan pendampingan tumbuh kembang balita), Tanam Tuwuh Berbagi dan Berbakti (memberikan bantuan sosial untuk korban bencana alam dan panti asuhan), dan Tanam Tuwuh Belajar (memberikan pembelajaran, termasuk baca-tulis dan bahasa Inggris, khususnya bagi anak-anak kurang mampu)

“Kami tersentuh dengan kondisi anak SMP di Buleleng yang belum bisa baca-tulis. Kami akan merekrut relawan dari tiap kabupaten dan mendata sasaran agar program tepat guna,” paparnya.

Wagub Giri Prasta mengajak anggota Tanam Tuwuh membangun gerakan ini tidak sekadar sebagai organisasi, tetapi sebagai gerakan spiritual, sosial, dan ekologis yang menghidupkan Tri Hita Karana. “Mari tumbuhkan Bali sebagai pulau yang elok di mata dunia, sakral di mata leluhur, tangguh di tengah zaman, dan damai dalam harmoni semesta.”

Ia juga menitipkan tiga pesan, yakni tidak lelah menanamkan kesadaran spiritual dalam setiap tindakan. menumbuhkan semangat gotong royong dalam setiap gerakan dan selalu menjaga integritas, menjaga kesucian niat, karena hanya dengan hati yang murni maka gerakan dan tindakan akan membawa berkah serta kejayaan.

Dengan kolaborasi pemerintah, masyarakat, adat, dan organisasi seperti Tanam Tuwuh, Bali akan tetap menjadi Padma Bhuwana—bunga suci dunia dan cahaya peradaban yang menyinari Nusantara. Semoga Tanam Tuwuh menjadi sumber inspirasi, rumah bagi pejuang bumi, dan taman suci tempat kebaikan disemai untuk kejayaan Bali dan dunia.

Acara ini dihadiri oleh anggota DPRD Provinsi Bali, DPRD Kabupaten/Kota, serta kepala OPD terkait. (Humas Bali)