Kubu Pasti-Kerta Siap Ladeni Gugatan PDIP
Denpasar (Metrobali.com)-
Ketua Tim Pemenangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta (Pasti-Kerta), Made Mudarta menegaskan jika pihaknya siap meladeni gugatan PDIP terkait hasil Pilgub Bali 15 Mei lalu.
Meski sebagai pihak terkait dalam gugatan yang akan dilayangkan ke Mahkamah Konstitusi (MK), namun Mudarta tetap mengantisipasi dengan menyiapkan sejumlah bukti yang diperlukan. “Yang digugat itu KPU, kami pihak terkait. Kami sudah menyiapkan bukti-bukti. Tim hukum kami sudah bekerja. Pelanggaran itu sangat banyak. Tapi tidak baik kami ekspose sekarang,” kata Mudarta di Denpasar, Senin 27 Mei 2013.
Mudarta meyakini jika tak ada selisih suara seperti disangkakan PDIP. Kendati begitu, ia berharap agar PDIP mengurungkan niatnya untuk melayangkan gugatan ke MK. “Bali ini pulau surga, tempat orang tersenyum. Bali ini pulau damai. Apalagi ini kemenangan rakyat Bali,” kata dia.
Mudarta mengaku siap menjalin komunikasi dengan PDIP agar persoalan Pilgub Bali dapat diselesaikan secara kekeluargaan. “Kami ini sangat terbuka. Kita bisa bangun komunikasi,” tutur Ketua DPD Partai Demokrat Bali itu.
Saat ini, imbuhnya, rakyat Bali sudah cerdas dan pintar dalam menentukan pemimpinnya. Pilgub kali ini pun tak berbeda jauh dengan Pilgub yang digelar 2008 lalu, ketika Made Mangku Pastika-Anak Agung Ngurah Puspayoga yang diusung PDIP memenangkan perebutan kursi nomor satu di Bali.
“KPU sudah bekerja secara profesional, begitu juga dengan aparat keamanan. Kalau ditemukan ada pelanggaran yang massif, kami juga punya rekaman disertai video soal pelanggaran mereka,” ucap Mudarta.
Ia berharap Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (PAS) yang diusung PDIP pada Pilgub lalu dapat memegang teguh prinsipnya untuk tidak melayangkan gugatan ke MK. Hal itu seperti disampaikan keduanya ketika memaparkan visi misi di Gedung DPRD Bali.
“Kala itu keduanya mengatakan siapapun yang menang harus didukung. Pemimpin, tokoh, yang kita pegang adalah kata-katanya. Kalau ini bisa terwujud, pilkada semakin baik di Bali,” papar Mudarta.
Kendati begitu, ia tetap mempersilakan jika PDIP menemukan pelanggaran hukum untuk menindaklanjutinya sesuai mekanisme yang berlaku. “Kalau ada pelanggaran hukum, silakan tempuh secara hukum. Tapi kalau bisa selesaikan secara kekeluargaan,” harap Mudarta. BOB-MB
13 Komentar
“Kala itu keduanya mengatakan siapapun yang menang harus didukung. Pemimpin, tokoh, yang kita pegang adalah kata-katanya. Kalau ini bisa terwujud, pilkada semakin baik di Bali,”… Mungkin sebaiknya harus komitmen dan bukan komat kamit hanya manis dibibir…. Jagalah kedamaian Bali
Apa yang dikatakan Jon itu benar. bahkan Dewata TV terus menayangkan berkali-kali tentang ucapan Cagub PDIP tersebut. Kalau itu tidak dijalani, siapa yang nitya wacana ya. PDIP atau semua kadernya? Dan perlu digarisbawahi, Bali sudah damai, jangan diprovokasi lagi dengan hal yang rasanya bisa menambah kerawanan di Bali. Salam
Nak kene. Lamun be menang beneh pejalan. Pasti sing ada gugat mengugat ne sewirih kene…. Dadin khan sing puas
bukan masalah beneh ato pelih pejalan ne. Intinya tidak siap menerima kekalahan. Itu aja !! Manusia hy bisa berusaha tp Tuhan yg menentukan salah/bener ato baik/jelek..Tidak ada manusia yg luput dr kesalahan.Pada tahapan awal kedua pasangan sepakat melakukan pilkada damai..Apalagi PY ngmg seperti pilkada jakarta tdk ada gugatan siapapun nantinya terpilih..Ngiring semeton bali kr tyg anak bali asli sing nyak i rage menyame megrengan ngeraang bali sing aman rg nak bali ane rugi pedidi kr bali hanya mengandalkan pariwisata.
Betul saya setuju sekali…. bali harus aman n damai. Jangan saling serang mepuikan karna warna. Elek tiang dados krame bali nyingak semeton sami megerengan megarangin warne.
Mecongkrah ulian provokasi org luar Bali…..!!!
Harus diwaspadain yg dari dauh tukad..karena kseringan dan mrekalah yg bnyak gembar gembor..
bali aman ,,,bali bersatu ,,jangan ter propokasi ,,,inget siapa pun jadi gubenur bali kita tetap bekerja!!!!!!!!!!!!!the to renguange!!ye anak maan pipis to!!!!!!!!
Bener bgt semua tmn” saya memang bukan org Bali TPI saya sangat mencintai Bali,, saya cari makan di Bali dan masuk agama Hindu ,, kita semua menyame Braye,, Augustus Sudah dekat,, tamu” dri manca negara siap Kita sambut dengan keramahan, damai n Ajeg yg Kita unggulkan,,, smoga tidak Ada kerusuhan,, mari Kita dukung satu SAMa lain ,, om shanti shanti shanti om
Panteeeet be dituuu.. Awak kalah petilesaan iboeee… Di Jawa Barat ngajak Sumatra Utara sube dadi pecundang.. Kuuuuukkksssss…
yen sube nang ngudiang takut jeg lawan, jeg ngudiang kata katanya seperti org ketakutan ya
tunben godele kalah di bali,makane kene dadine,sing bani kalah de bertarung,itu aja repot.jleme dauh tukad ket baang rage memprokasi,pang pendo be ye menggugat ke MK,ke pang pendo kalah, jani pang ada pang telu,.
@dewi: betul pendapat anda..mari kita bijak mensikapi keadaan
Bagi kita adalah terwujudnya Bali yang Mandara..