Sunarso

Jakarta (Metrobali.com)-

Kredit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang disalurkan ke sektor perkebunan karet dan industri pengolahan karet hingga Juni 2014 mencapai Rp7,3 triliun, naik dibandingkan Juni 2013 sebesar Rp6,9 triliun.

Direktur Commercial & Business Banking Bank Mandiri Sunarso di Jakarta, Minggu (24/8), meyakini bahwa industri karet alam akan terus tumbuh seiring membaiknya kinerja sektor otomotif di Amerika Serikat dan Asia.

Selain itu, implementasi pembatasan supply karet oleh tiga negara produsen seperti Thailand, Indonesia dan Malaysia akan membantu menopang harga karet alam.

“Kami siap bersinergi dengan pelaku usaha karet nasional melalui dukungan teknologi dan jaringan yang luas, sehingga industri karet alam Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang,” kata Sunarso dalam sebuah pernyataan.

Nilai komitmen penyaluran kredit Bank Mandiri ke industri karet mencapai hampir 10 persen dari total komitmen Bank Mandiri di sektor perkebunan yang pada Juni 2014 mencapai Rp88,6 triliun.

Karet alam merupakan produk pertanian yang digunakan sebagai bahan baku industri, terutama di industri otomotif dan industri lain seperti perpipaan, peralatan kesehatan, dan sebagainya.

Di industri otomotif, misalnya, peningkatan kesejahteraan penduduk dunia diyakini akan terus mendongkrak permintaan kendaraan, baik untuk tujuan pribadi maupun komersial. Artinya, kebutuhan karet alam pun tidak akan menurun.

Berdasarkan statistik Gapkindo, sampai akhir 2013, konsumsi karet alam dunia mencapai 11,3 juta ton dan diperkirakan akan mencapai 11,8 juta ton pada 2014. Sedangkan produksi karet alam Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 3,205 juta ton pada 2014.

Guna menjaga kualitas pembiayaan di sektor perkebunan secara umum, lanjut Sunarso, pihaknya selalu memperhatikan beberapa asepek seperti teknis, legal, financial, dan manajemen.

Bank Mandiri juga terus berupaya membuka akses pembiayaan bagi perkebunan rakyat untuk mendorong pertumbuhan industri perkebunan karet alam Indonesia. Pasalnya, sebesar 85 persen produk karet Indonesia berasal dari perkebunan rakyat. Sehingga perlu diberikan akses yang lebih luas ke perbankan dan skema kredit yang sesuai.

“Kami yakin, melalui pemberian akses pembiayaan ke perkebunan rakyat, industri karet alam Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang ke arah yang jauh lebih baik, ujar Sunarso. AN-MB