Denpasar (Metrobali.com) –

Gubernur Bali petahana, I Wayan Koster, memberikan penjelasan tegas terkait penggunaan tagline “satu komando, satu jalur” oleh pasangan calon Made Arya Muliawan – Putu Agus Suradnyana dalam Pilgub Bali 2024. Saat ditanya mengenai adanya kesamaan tagline, Koster menegaskan bahwa prinsip “satu komando, satu jalur” tidak harus diartikan secara sempit.

“Ini bukan berarti kita harus satu paket. Sebagai bangsa dengan ideologi Pancasila dan konstitusi UUD 1945, komando satu jalur mencerminkan sinergi yang lebih luas,” ujar Koster, yang berasal dari Singaraja, setelah acara pengundian nomor urut Pilgub Bali di KPU Bali, Renon, Denpasar, Senin (23/9).

Koster menambahkan, jika terpilih kembali bersama pasangannya, Nyoman Giri Prasta, mereka akan tetap mengikuti kebijakan dari pemerintah pusat. Menurutnya, Bali harus tetap harmonis dengan kebijakan nasional demi kesejahteraan seluruh masyarakat.

“Kami pasti mengikuti kebijakan pemerintah pusat. Presiden RI adalah pemimpin yang harus menggerakkan seluruh wilayah Indonesia, termasuk Bali. Secara politik dan konstitusional, tidak ada masalah, dan pembangunan di Bali akan terus berjalan sesuai rencana,” jelas Koster.

Ia mencontohkan kolaborasi dengan Kabupaten Jembrana, yang saat itu dipimpin oleh bupati dari partai non-PDIP, namun tetap mendapat dukungan penuh dari pemerintah provinsi. Hal yang sama juga berlaku di Kabupaten Klungkung.

“Ketika kita memegang jabatan publik, kepentingan rakyat harus selalu diutamakan. Tugas kita adalah memajukan Bali secara keseluruhan,” tandas Koster.

Sementara itu, calon gubernur nomor urut satu, Made Arya Muliawan, mengungkapkan rasa syukurnya atas hasil pengundian. “Nomor 1 adalah keberuntungan bagi kami dalam perjuangan merebut posisi ‘Bali 1’. Kami akan bersatu dalam satu komando dengan pemerintah pusat untuk memastikan pembangunan Bali berjalan lancar,” ungkap Arya.

(Jurnalis : Tri Widiyanti)