Foto : Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace)  saat tatap muka dengan Kelompok Nelayan Simbar Segara Pemogan, Denpasar.
 Denpasar (Metrobali.com)-

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) memiliki gagasan agar hutan milik negara bisa diberdayakan untuk kesejahteraan rakyat. Caranya, hutan milik negara itu diserahkan pengelolaannya kepada desa adat sekitar.

Ia mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada prinsipnya ingin memberdayakan masyarakat pesisir dengan memanfaatkan hutan milik negara. “Pengelolaannya diserahkan kepada desa adat. Ini akan saya manfaatkan betul. Di Bali ini kan banyak hutan negara, tapi tidak produktif, tidak dimanfaatkan dengan baik,” kata Koster saat tatap muka dengan Kelompok Nelayan Simbar Segara Pemogan, Denpasar.

Menurutnya, jika hutan negara yang tidak produktif itu dimanfaatkan pengelolaannya untuk masyarakat, maka ia yakin kesejahteraan bisa dicapai desa adat. “Kalau dikerjasamakan dengan desa adat itu bisa menjadi pemasukan bagi warga,” tuturnya.

Pada saat sama, kepada masyarakat pesisir dalam hal ini nelayan, Koster memiliki gagasan untuk membuat sentra pasar ikan dan industri olahan perikanan. “Untuk pasar kita gagas sentra tematik perikanan di wilayah pesisir. Di situ akan dibuatkan khusus sentra perikanan,” ujarnya.

Jika terpilih kelak sebagai gubernur, Koster akan mengeluarkan peraturan agar hasil tangkapan nelayan mendapatkan harga pantas. “Tujuannya agar memberikan keuntungan kepada nelayan kita. Ikan tangkapan nelayan ini nantinya bisa disalurkan ke sentra perikanan, ke restoran dan hotel-hotel. Kami akan buatkan aturan mengenai perdagangan kelompok nelayan dengan pasar. Ini akan memberi perlindungan nelayan kita agar dia bisa mendapatkan hasil yang layak,” tegas Koster.

Nelayan, Koster melanjutkan, adalah kelompok Marhaen yang selama ini setia dalam barisan PDI Perjuangan. “Kami akan prioritaskan. Pemberdayaan masyarakat pesisir Bali kami pikirkan,” tutur dia.
[11:40, 4/6/2018] Boby Viva: Koster-Ace Gagas Wisata Bahari dan Pusat Kuliner Seafood di Denpasar

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) menggagas pengembangan wisata bahari di Kota Denpasar. Hal itu disampaikan Wayan Koster didampingi Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat tatap muka dengan Kelompok Nelayan Simbar Segara Pemogan, Denpasar.

Menurutnya, Kota Denpasar amat potensial dikembangkan wisata bahari. Apalagi, Pulau Bali yang kecil bisa dijangkau hanya dalam hitungan jam. “Kami akan mengembangkan wisata bahari keliling Bali,” ujar Koster, Jumat 6 April 2018.

Nantinya akan dipetakan terlebih dahulu titik-titik strategis untuk pengembangan wisata bahari. Titik-titik itu akan dihubungkan untuk menggairahkan potensi pengembangan pariwisata di Kota Denpasar. “Nanti dicek di mana ada terumbu karang, ikan hias dan lainnya. Nanti dibuatkan rutenya, roadmap-nya keliling Bali. Saya kira tidak lama itu keliling Bali. Bali ini kecil,” ujarnya.

Untuk itu, ia tengah mengupayakan penataan kawasan pesisir yang melibatkan para ahli di bidang perikanan, kelautan dan arsitektur, utamanya dari Universitas Udayana. Tujuannya, agar kawasan pesisir dapat tertata dengan baik dan terintegrasi mulai dari hulu dan hilir. “Desain penataan kawasan pesisir segera dibuatkan. Jadi dari hulu sampai hilir kita kembangkan dan tuntas dari dan oleh kita sendiri,” tuturnya.

Di sisi lain, calon Wakil Gubernur Bali Cok Ace memaparkan potensi Kota Denpasar yang tak pernah digsrap dengan serius. Kota Denpasar, kata Cok Ace, memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Namun potensi itu tak dimanfaatkan dengan baik sebagaimana Kabupaten Badung mengembangkan Pasar Ikan Kedonganan dan pusat kuliner ikan di Jimbaran. “Denpasar ini potensial. Itu bisa dilakukan agar menambah nilai pendapatan bagi nelayan. Kenapa itu tidak dikembangkan dengan baik,” sesal Cok Ace.

Koster pun setuju dengan gagasan itu. Bahkan ia optimistis Kota Denpasar bisa menjadi pusat kuliner hasil laut seperti Kedonganan dan Jimbaran. “Masak kalah sama Kedonganan dan Jimbaran. Benar kata Cok Ace, ini potensi, tapi tidak dikembangkan. Kita akan buat seperti itu. Nanti yang nangkap ikan, yang punya warung, yan jualan, itu kelompok nelayan. Kita akan kembangkan itu. Modalnya dibantu pemerintah. Ayo kita tata di sini (Pemogan). Saya percaya ini bisa meningkatkan pendapatan bagi nelayan dan Kota Denpasar jadi sentra kuliner. Bisa ini kita lakukan,” demikian Koster.

Editor : Whraspati Radha