Kopi Darat Inspiratif PSI Denpasar: Membaca Arah Politik di Era Digital, Kader-Kader Muda PSI Disiapkan Jadi Navigator Politik Handal
Foto: Suasana Kopi Darat (Kopdar) PSI Denpasar pada Sabtu 21 Desember 2024 di Mira Baliku Restaurant, Renon, Denpasar diisi dengan diskusi bertema “Menavigasi Politik di Era Digital”.
Denpasar (Metrobali.com)-
Sabtu sore, 21 Desember 2024, udara Renon Denpasar yang sejuk menjadi saksi antusiasme para kader muda DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Denpasar. Di Mira Baliku Restaurant, suara tawa dan obrolan penuh semangat menyatu dalam acara Kopi Darat (Kopdar) PSI Denpasar yang tak hanya menjadi ruang pertemuan, tetapi juga laboratorium pemikiran politik progresif.
Mengangkat tema “Menavigasi Politik di Era Digital”, diskusi hangat ini dihadiri kader-kader muda yang sebagian besar adalah generasi milenial dan Gen Z, termasuk anggota legislatif PSI Denpasar. Sebagai partai yang identik dengan semangat anak muda, PSI menjadikan acara ini sebagai momen refleksi untuk memahami peran media sosial dalam membentuk opini publik di tengah arus informasi yang deras.
Turut hadir pula Ketua DPW PSI Bali Nengah Yasa Adi Susanto yang akrab disapa Bro Adi serta jajaran pengurus dan Anggota DPRD Bali dari PSI Grace Anastasia. Selain itu hadir pula Anggota DPRD Kota Denpasar dari PSI diantaranya Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar dari PSI Dr. Made Oka Cahyadi Wiguna (Bro Oka), Ketua Fraksi PSI-NasDem DPRD Kota Denpasar Agus Wirajaya, Anggota Fraksi PSI-NasDem DPRD Kota Denpasar Anak Agung Putu Gede Anugraha Mertha.
Ketua DPD PSI Kota Denpasar Putu Suma Gita, S.H.,M.H.,yang akrab disapa Bro Suma menjelaskan bahwa kegiatan kopi darat (Kopdar) PSI Denpasar ini merupakan acara rutin yang digelar setiap tahun dengan tema yang selalu relevan. Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Menavigasi Politik di Era Digital”.
Kopdar ini dihadiri oleh berbagai elemen penting dari PSI, termasuk pengurus DPW PSI Provinsi Bali dan beberapa Ketua DPD dari kabupaten lainnya di Bali, serta anggota dewan dari partai PSI dari tingkat Provinsi Bali, Kota Denpasar, dan Kabupaten Klungkung.
Bro Suma menambahkan, untuk mengakhiri perjalanan panjang dan luar biasa yang ditempuh sepanjang tahun 2023-2024, mulai dari Pilpres, Pileg, hingga Pilkada Serentak 2024, PSI Denpasar mengungkapkan rasa puas terhadap hasil yang diperoleh, terutama di Kota Denpasar.
“Hasil yang kami telah terima itu cukup memuaskan dengan skala perjuangan kami, khususnya di Kota Denpasar,” katanya.
Bro Suma menambahkan bahwa tema diskusi “Menavigasi Politik di Era Digital” dipilih karena media sosial memiliki pengaruh besar terhadap isu-isu politik yang berkembang di masyarakat. Ia mencatat bahwa banyak informasi yang tidak sesuai fakta beredar di media sosial dan berpotensi menggiring opini publik.
Di era digital ini, media sosial adalah medan perjuangan baru. Berbagai informasi, baik yang benar maupun yang tidak sesuai fakta, membanjiri timeline masyarakat setiap hari. Sayangnya, banyak di antaranya berpotensi menggiring opini publik secara keliru. “Di sinilah pentingnya kita, sebagai generasi yang melek teknologi, menjadi navigator yang bijak,” kata Bro Suma.
Oleh karena itu, melalui Kopdar ini, selain memperkuat perjuangan di PSI, partai juga ingin memberikan pendidikan politik kepada kader dan partisipan. PSI, yang diisi oleh anak-anak muda, berkomitmen untuk menjadi navigator yang bijak di era digital, dengan menyampaikan masukan dan isu-isu secara tepat dan relevan guna meningkatkan elektabilitas partai.
“Jadi banyak isu-isu yang dibuat tidak sesuai fakta dan menggiring opini-opini masyarakat, maka oleh sebab itu kami melalui Kopdar ini ingin memberikan pendidikan politik kepada kader-kader kami, tentunya partisipan juga, bahwa kita di PSI sebagai anak-anak muda ini perlu menjadi seorang navigator di era digital,” tutur Bro Suma.
PSI, yang lahir dari semangat pembaruan, berkomitmen membekali para anggotanya dengan kemampuan membaca arah politik di era digital. Bagi PSI, perjuangan politik bukan sekadar tentang kursi kekuasaan, tetapi juga tentang memberikan pendidikan politik yang mencerdaskan. Melalui Kopdar ini, partai ingin memastikan bahwa setiap kader mampu menyampaikan isu-isu yang relevan dan faktual, sekaligus menginspirasi generasi muda lainnya.
Diskusi ini juga menyoroti strategi komunikasi politik yang efektif untuk menyasar generasi Z dan milenial, dua kelompok yang menjadi tulang punggung perubahan. Dengan pendekatan yang kreatif dan autentik, PSI ingin menjadi kekuatan politik yang benar-benar mencerminkan aspirasi anak muda, bukan sekadar simbol. Kader-kader PSI diharapkan bukan hanya menjadi peserta dalam panggung politik digital, tapi harus menjadi aktor utama.
Di bawah langit Denpasar harapan baru itu tumbuh. PSI Denpasar menunjukkan bahwa anak muda tidak hanya mampu bermimpi, tetapi juga siap membawa perubahan nyata. Di tangan mereka, politik bukan lagi permainan penuh intrik, melainkan jalan menuju masa depan yang lebih baik, penuh solidaritas, dan keadilan. (wid)