Mangupura (Metrobali.com)-

Komoditas kopi Arabika produk Badung Utara diantaranya dari daerah Plaga Kecamatan Petang telah ditetapkan sebagai klaster pertumbuhan ekonomi oleh Bank Indonesia serta hasil produk kopi tersebut diharapkan dapat menjadi “branded” karena telah memiliki keunggulan “Indikasi Geografis”. Untuk menghasilkan branded kopi Badung Utara  guna mengimbangi produk kopi yang sudah terkenal dan memiliki pasar Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan menggelar Bimbingan Teknis Uji Cita Rasa Kopi Arabika yang dilaksanakan di BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) Petang di Plaga Kecamatan Petang, Selasa (20/11).

Hadir dalam kesempatan tersebut Kadis Distanbunhut IGAK Sudaratmaja, Dinas Perkebunan Provinsi Bali Dewa Sutamba, Kepala BPP Petang I Nyoman Suardana, Unsur Bappeda, , penyuluh pertanian Kecamatan Petang serta  peserta bimtek.

Sudaratmaja dalam sambutan menyampaikan bimbingan uji cita rasa kopi diperlukan agar menghasilkan ahli-ahli kopi yang dapat menguji cita rasa kopi dan diharapkan mampu mengahasilkan cita rasa kopi arabika yang standar dan khas sehingga Kab.Badung dapat mempunyai branded kopi yang yang siap dipasarkan untuk mendukung sektor pariwisata. Selain itu juga bertujuan membangun pencitraan produk kopi Badung Utara dan bentuk pemberdayaan petani kopi melalui sinergitas dengan sektor pariwisata.

Lebih lanjut Sudaratmaja menyampaikan peluang dan sumberdaya yang dimiliki untuk mendukung branded kopi ini adanya  kebun kopi Arabika seluas 1.805,56 Ha dengan kemasan produksi “kopi Specialty” yang diolah basah sesuai Standar Operasional Prosedure (SOP), memiliki sertifikasi organic,serta menghasilkan produk unggulan lainnya diantaranya Kopi Lanang, Kopi Luwak, Kopi Luwakb Sintetis serta mixed kopi.

Ketua panitia Dwi Admika Arya Rumawan disela-sela acara menyampaikan kegiatan bintek akan dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 20 sampai 21 November 2012 yang diikuti 35 peserta dari Subak Abian Merta Sari, Sari Boga dan Semanik Sari, dengan 2 orang nara sumber yang  berasal dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia yakni Yusianto dan Ninik Kusmiarsih. IKA-MB