Kontroversi Pernyataan Arya Wedakarna: Kapolda dan MUI Bali ”Turun Tangan’ untuk Keharmonisan Bali
Denpasar (Metrobali.com) –
Ketua MUI Provinsi Bali, Mahrusun Hadyono melakukan audiensi dengan Kapolda Bali, Irjen. Pol. Ida Bagus Kade Putra Narendra di Mapolda Bali, Kamis 11 Januari 2024.
Dalam.pertemuan itu, Mahrusun mengatakan bahwa audiensi tersebut untuk memperkuat tali silaturahmi dan menjaga kerukunan antar umat beragama di Pulau Bali.
Selain mengungkapkan terima kasih atas waktu Kapolda Bali untuk audensi, dalam.pertemuan itu Mahrusun menyampaikan kekhawatiran terkait video yang beredar di masyarakat, terkait pernyataan dari salah satu Tokoh Hindu di Bali yang juga anggota DPD Bali, Arya Wedakarna.
Apa yang disampaikan oleh Arya Wedakarna, menurut Mahrusun dinilai dapat menimbulkan perpecahan antara umat Muslim dengan umat Hindu Bali.
“Kami berharap agar Bapak Kapolda dapat menindaklanjutinya, khususnya apabila ada hukum yang dilanggar dengan adanya pernyataan tersebut,” ujar Mahrusun, Kamis 11 Januari 2024
Ia berharap Polda Bali dapat ikut berpartisipasi dalam mensosialisasikan bagaimana untuk saling menghormati keberagaman yang ada di Pulau Bali.
“Kami berharap ke depannya dari Polda Bali turut serta dalam mensosialisasikan bagaimana menghormati keberagaman yang ada, khususnya di Pulau Bali ini. Sehingga hal-hal yang dapat menimbulkan perpecahan antara suku, ras, dan agama yang dapat diantisipasi lebih awal,” tutupnya.
Dalam tanggapannya, Kapolda Bali menyambut baik audensi tersebut dan berjanji akan menindaklanjuti hukum yang dilanggar, serta aktif dalam sosialisasi untuk mencegah potensi konflik antar suku, ras, dan agama di Bali.
“Kami dari Polda Bali akan menindaklanjuti kendala-kendala yang tadi disampaikan, khususnya apabila ada hukum yang dilanggar akan kami proses sesuai dengan prosedur yang berlaku. Apabila tidak ada hukum yang dilanggar maka kami akan membantu menengahi dan memediasi dari pihak pihak yang merasa dirugikan,” ungkap Kapolda.
Kapolda menegaskan akan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat luas tentang bagaimana menjaga Kebhinekaan di Pulau Bali, termasuk menghargai keberagaman yang ada sehingga ke depannya tidak ada lagi hal-hal yang bisa memicu pertikaian antar Suku, Ras, dan Agama (SARA) yang ada, khususnya di Pulau Bali ini,” tegas Kapolda Bali.
Acara diakhiri dengan ramah tamah, dan sesi foto bersama sebagai bentuk kesatuan dalam menjaga keharmonisan di Pulau Bali.(Tri Prasetiyo)