Ketua Umum PSI, Grace Natalie
Kuta, (Metrobali.com) –
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar rapat internal di Kuta, Bali. Rapat itu dihadiri jajaran pengurus partai dari seluruh Indonesia. Ketua Umum PSI, Grace Natalie menjelaskan, pertemuan kali ini untuk membahas pemenangan PSI pada Pemilu 2019. “Kami salah satu peserta pemilu. Ini pengalaman pertama bagi kami. Kita merapatkan barisan agar bagaimana kita mencapai target menang Pemilu 2019,” kata Garce, Kamis 26 April 2018.
Ada beberapa strategi yang dirancang PSI untuk merebut hati publik agar mendapat dukungan luas dan memenangi Pemilu 2019. Salah satunya, kata Grace, PSI menawarkan pembaruan cara berpolitik mulai dari manajemen partai yang profesional, perekrutan calon legislatif yang transparan dan lain sebagainya.
Selain itu, kata Grace, PSI menyiapkan mekamisme kontrol ou lik terhadap wakil rakyat yang terpilih kelak pada Pemilu 2019. Hal itu dilakukan lantaran selama ini wakil rakyat di DPR tak terkontrol dengan baik oleh publik. Saluran itu juga dibuat agar rakyat dapat menyalurrkan aspirasinya kepada wakilnya yang duduk di legislatif.
“Kita harapkan ini menjadi agenda nasional. Saya yakin kalau serentak dilakukan dan publik mengetahui apa yang kami lakukan, kita yakin PSI bisa jadi pemenang Pemilu 2019,” harap dia. Di sisi lain, PSI memiliki target jangka panjang melalui kemenangan di Pemilu 2019. “Kita menargetkan menang Pemilu 2019. Suara yang diperlukan untuk mencalonkan presiden berdasarkan adalah 20 persen kursi di parlemen. Kita ingin mencapai itu agar di pemilu berikutnya kita bisa mencalonkan presiden sendiri,” tegas dia.
Bagi PSI target itu bukan khayalan. “Buat kami ini bukan mimpi di siang bolong,” papar dia. Sebabnya, Garace menyebut sampai aaat ini tak ada satu partai politik pun di Indonesia yang menawarkan apa yang dilakukan dan dikerjakan oleh PSI. Dalam perekrutan caleg yang profesional dan transparan misaknya, Grace menyebut akan melibatkan kalangan akademisidan kaum profesional untuk menjadi juri. “Kami memulai budaya. Kami melakukan perekrutan tidak dilakukan di ruang-ruang tertutup, tapi kami menggandeng panitia seleksi independen untuk ikut melakukan uji kompetensi bagi mereka yang mendaftar,” tutur Grace.
Ada banyak tokoh kaliber nasional yang dilibatkan sebagai panitia seleksi. “Yang asudah bersedia ada Prof Mahfud MD, Mari Elka Pangestu, Bibit Samad Rianto, Gunawan Muhammad, Kak Seto, Prof Azzumardi Azra dan belasan tokoh lainnya,” katanya. Bahkan, kata dia, PSI memberikan mandat kepada media untuk menjadi peninjau pada proses rekruitmen caleg yang digelar di Jakarta itu. “Bahkan media duduk dalam ruang penjurian sebagai observer. Profesional dan transparan. Publik bisa melihat bagaimana prosesnya, sehingga seseorang bisa diloloskan atau tidak,” demikian Grace. (Laporan Bobby Andalan)