Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer.

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer menekankan pentingnya pengembangan Pelabuhan Celukan Bawang Buleleng untuk diprioritaskan seabgai pelabuhan angkutan barang.

Hal itu disampaikan Demer saat hadir dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI di Pelindo Benoa Bali pada Kamis 14 November 2024 dengan “Tema Meninjau Pembangunan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di Benoa, Denpasar” yang turut dihadiri Eselon I Kementerian BUMN dan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero).

Lebih lanjut Demer mengatakan, Pelabuhan Celukan Bawang di Buleleng telah direncanakan untuk mendukung pemerataan ekonomi melalui pengembangan pelabuhan angkutan barang. Namun, Anggota Fraksi Golkar DPR RI itu mengakui bahwa pembangunan tersebut masih mengalami kendala.

Wakil rakyat yang sudah lima periode di DPR RI itu optimis pemerintahan Prabowo-Gibran akan memberikan perhatian khusus pada persoalan pemerataan tersebut sebagai bagian dari agenda prioritas.

“Kita sudah sebenarnya merencanakan yang namanya pemerataan melalui dibangunnya Pelabuhan Celukan Bawang untuk barang. Nah sekarang masih agak mandek sedikit dan ini kelihatannya pemerintahan Prabowo akan sampai ke situ itu. Persoalan pemerataan ini menjadi concern beliau ini,” katanya.

Wakil rakyat berlatar belakang pengusaha sukses dan mantan Ketua Umum KADIN Bali itu kemudian mengusulkan agar pengembangan Pelabuhan Celukan Bawang di Buleleng segera dipersiapkan secara matang sebagai pelabuhan angkutan barang. Ia menekankan pentingnya langkah ini untuk mengurangi beban logistik di wilayah Bali Selatan dengan mengalihkan sebagian aktivitas barang ke wilayah Bali Utara.

“Oleh karena itu saya minta dipersiapkan dengan baik untuk membuat perencanaan untuk pengembangan Pelabuhan Celukan Bawang di utara itu. Ya untuk pelabuhan barangnya ini agar bisa mengurangi beban di selatan ini. Jadi beban di selatan ini dikurangi, barang semua dialihkan ke utara,” bebernya.

Selain itu, politisi Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng itu juga menyebutkan bahwa sektor perikanan di Bali Utara tetap membutuhkan akses bandara yang dekat, dan rencana ini akan didukung melalui Peraturan Daerah (Perda) yang sedang disusun oleh Pemerintah Provinsi Bali. (wid)