Keterangan foto: Korban konflik/MB

Kerinci, (Metrobali.com) –

Konflik lahan di Kerinci, Senin (26/10/20) menelan 1 korban meninggal dunia tertembus peluru di kepala. Korban meninggal dalam perjalanan saat di rujuk.
Bentrok antara warga Desa Muak dengan Desa Semerap menyisakan luka mendalam. Pasalnya satu orang warga Semerap meninggal dunia akibat insiden tersebut. Korban yang meninggal dunia itu diketahui bernama Awara (40-an).

Kades Koto Tengah Kecamatan Danau Kerinci Barat saat dikonfirmasi media membenarkan informasi tersebut. “Iya benar, sekarang baru sampai ke dusun, setelah tadi dibawa ke Rumah sakit umum. Terus dirujuk ke Jambi, namun sampai di Muara Imat korban meninggal dunia,” jelas Kades Koto Tengah.

Saat ditanya apakah jenis peluru yang melukai korban, lebih jauh Kades Koto Tengah mengatakan bahwa peluru menembus kepala korban. “Saya kurang tau pakai senjata apa, karena bukan bidang saya. Yang jelas peluru menembus kepala belakang, informasi ini saya dapatkan dari keluarga dekat korban,” bebernya. Hingga berita ini ditayangkan, pihak Polres Kerinci belum dapat dikonfirmasi.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, puluhan warga Desa Semerap dengan membawa senjata tajam, berupa Tombak dan Parang, sudah berada di perbatasan di Desa Muak. Begitu juga dengan warga Desa Muak, yang sudah melakukan pemblokiran jalan dengan menebang kayu besar, yang melintang ditengah-tengah jalan. Suasana ini pun makin mencekam, bentrok dua desa di Kerinci pun nyaris terjadi. Beruntung, konflik lahan di Kerinci yang menelan korban meninggal dunia itu, cepat diminimalisir oleh TNI – Polri. (Dinamikajambi)