Sao Paulo, (Metrobali.com) –

Kesehatan legenda sepak bola Brazil Pele “membaik” Kamis tapi ia masih tetap dalam ruang rawat khusus di rumah sakit Sao Paulo, tempat ia dirawat mulai tiga hari lalu setelah mengalami infeksi saluran urin. “Kondisi kritis Edson Arantes do Nascimento (Pele) sudah membaik tapi ia masih tetap dalam perawatan khusus,” demikian pernyataan yang dikeluarkan RS Albert Einstein di Sao Paulo. Disebutkan, pemain berusia 74 tahun itu, hingga saat ini dianggap sebagai pemain sepak bola terhebat sepanjang masa, sedang mendapat perawatan pada ginjalnya.

Sebelumnya, setelah dibawa ke rumah sakit, Senin, pihak rumah sakit mengatakan hasil tes medis Pele menunjukkan bahwa ia mengalami infeksi saluran kencing. Agennya, Jose Fornos, mengatakan Pele kelelahan setelah melakukan beberapa kunjungan, dan menambahkan, “Pele mendapat perawatan dalam beberapa hari ini. Terima kasih Tuhan, ia tetap sadar dan dapat berbicara.” Pele menjalani operasi batu ginjal pada 13 November dan dua hari kemudian masih bercanda ketika membuka jendela rumah sakit untuk menyapa orang-orang yang menunggunya, kemudian berkata kepada wartawan, “Besok saya siap bertanding lagi.” Ia harus menunda hadir di museumnya di Santos, di kawasan pantai dekat Sao Paulo, pada 12 November, karena terlihat gejala kesehatannya menurun. Ia juga terpaksa tidak hadir pada pertemuan anggota tim Brazil yang memenangi Piala Dunia 1970 di Meksiko, yang berkumpul untuk menandai 45 tahun terjadinya rekor gol ke-1000 Pele dalam karirnya. Edu, yang bermain bersama Pele di Santos dan dalam tim Brazil yang memenangi Piala Dunia 1970, mengatakan dalam laman Globoesporte, “Kami semua berharap ia cepat sembuh, secepat mungkin, agar ia dapat bersama kami lagi dalam grup kami.” Kami membutuhkannya “Bukan hanya kami, tapi semua teman dekat dan kenalannya amat membutuhkannya. Saya kira semua orang ingin melihat ia sehat,” kata Edu. Dua tahun lalu, pada 15 November 2012, Pele menjalani operasi tulang pinggulnya di rumah sakit yang sama. Pele, nama julukannya O Rei (Raja), lahir di rumah amat sederhana di kota Tres Coracoes, tapi hingga kini dianggap sebagai pemain sepak bola dalam sejarah sepak bola Brazil.

Dalam karirnya ia mencetak 1.281 gol pada 1.363 pertandingan. Ia mencetak 77 gol dalam 91 pertandingan untuk negaranya dan memenangi Piala Dunia pertama ketika ia berusia 17 tahun, mencetak dua gol pada final 1958 lawan Swedia. Pada 1977, ia menginspirasi New York Cosmos meraih gelar juara nasional Amerika Serikat pada laga akhirnya bersama klub itu, pada masa kejayaan pemain handal Franz Beckenbauer, striker Italia Giorgio Chinaglia dan mantan kapten Brazil Carlos Alberto. Ia juga ia pernah bermain dalam film layar lebar, tampil pada 1981 di film “Escape to Victory”, tentang tahanan sekutu pada Perang Dunia II, bermain bersama Michael Caine dan Sylvester Stallone. Ia juga secara regular tampil di depan publik sebagai duta berbagai produk komersial. Pele menjadi tamu di babak final Piala Dunia Rio de Janeiro pada 13 Juli, tetapi tim nasional kesayangannya tidak ada di sana – karena dengan memalukan kalah 1-7 atas tim yang akhirnya menjadi juara, Jerman, pada laga semi final. Tapi perhatiannya kepada sepak bola masih terus berlanjut. “Kita akan meraih gelar juara keenam di Rusia (pada 2018),” demikian ramalan tokoh kondang itu, pemain yang amat dikenal di lapangan dengan kostum yang hingga kini menjadi ikon, nomor 10.

(Ant) –