RSUP Sanglah1

Denpasar (Metrobali.com)-

Kondisi pelaku percobaan bunuh diri asal Singapura Leu Yuesha (24) di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, mulai membaik.

“Kondisi korban bunuh sudah membaik dan sudah tidak lagi menggunakan alat bantu pernafasan,” kata Kepala Sub-Bagian Humas RSUP Sanglah, dr Kadek Nariyantha, di Denpasar, Sabtu (14/6).

Walau begitu, perempuan tersebut belum diperbolehkan pulang dan masih menjalani perawatan lebih lanjut sampai kondisinya sembuh total.

Nariyatha menjelaskan bahwa korban yang menenggak racun di kamar penginapannya di kawasan Sanur, Denpasar, itu sampai saat belum dijenguk pihak keluarga.

“Leu sudah sadar. Namun belum bisa diajak berkomunikasi,” ujarnya.

Korban menjalani pemeriksaan darah sebanyak dua kali, pada Kamis (12/6) dan Jumat (13/6).

Dari hasil tes darah yang dilakukan, lanjut dia, korban mengalami intoksikasi atau keracunan obat, bukan karena over dosis (OD) seperti yang diberitakan sebelumnya.

“Korban bukan mengalami OD. Namun, intoksikasi obat,” kata Kadek Nariyantha.

Ia menambahkan bahwa korban sampai saat ini masih menjalani tahap observasi di ruang intensif RSUP Sanglah Denpasar.

Sementara itu, menurut Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rutsyadi, Sp.F menambahkan bahwa korban juga sudah diambil sampel darahnya untuk mengetahui zat yang terdapat dalam tubuh Leu.

“Sampel ini nantinya akan digunakan untuk keperluan penyidikan,” ujar Dudut.

Sebelunya petugas mendapat laporan bahwa ada warga negara Singapura meninggal akibat keracunan sehingga petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendatangi lokasi untuk mengevakuasi.

Saat melakukan evakuasi tersebut petugas memukan kondisi, Chuan Kok Leong (51) sudah tidak bernyawa, sedangkan istri korban yang berusia 24 tahun masih bisa diselamatkan dan langsung dilarikan ke RSUP Sanglah.

Petugas yang melakukan evakuasi kedua korban tersebut menemukan obat-obat yang berada di dekat korban dan diduga keduannya baru selesai menegak obat itu. AN-MB