Tabanan, (Metrobali.com)-

Koordinasi dan sinergi adalah dua konsep penting yang selalu digaungkan Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, setiap turun ke masyarakat. Hal tersebut terus dipupuk dan ditingkatkan bukanlah tanpa alasan, dua hal tersebut sangat diyakini mampu melahirkan kolaborasi yang lebih besar guna mencapai tujuan bersama, yaitu menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM).

Sama halnya kali ini, Minggu, (15/10), saat menghadiri Uleman Ngaben Masal di Banjar Adat Beng Bendesa, Desa Adat Tunjuk dan Upacara Pitra Yadnya Banjar Adat Belanban Desa Petiga, Marga, Tabanan, Bupati Tabanan sangat menekankan pentingnya koordinasi dan sinergi baik di jajaran pemerintah maupun antara krama. Hal itu tiada lain, yakni untuk mewujudkan tujuan bersama.

Terbukti di Tunjuk, kolaborasi diperlihatkan Sanjaya dengan mengajak Anggota DPRD Tabanan Wayan Widnyana serta didampingi Sekda, Asisten III dan Kepala OPD terkait, Camat dan unsur Forkopimcam setempat. Begitu juga dengan di Petiga, Sanjaya bersama anggota DPRD Bali I Ketut Purnaya, dan anggota DPRD Tabanan Putu Eka Nurcahyadi dan Putu Widyadnyani, Sekda, Asisten III, dan Kepala OPD terkait, Camat dan unsur Forkopimcam Marga.

“Sungguh berbahagia sekali tiang bisa bertatap muka dengan masyarakat, dikala semeton melaksanakan upacara Pitra Yadnya. Ini adalh suatu halbyang sangat baik, karena penglisir disini memikirkan sesuatu karena Tabanan kalau titiang lihat satu-satunya wilayah yang paling lengkap. Nyegara gunung, punya gunung di lerengnya ada Gunung Batukaru, ada Danau Beratan, ada Pantai dari Tanah Lot sampai Selabih. Kita patut bersyukur,” ungkap Sanjaya.

Maka dari itu, Bupati Sanjaya meminta kepada seluruh masyarakat agar selalu meningkatkan koordinasi dan sinergi guna mewujudkan pembangunan menyeluruh di Kabupaten, baik dalam hal infrastruktur hingga pembangunan Sumber Daya Manusia secara sekala dan niskala. Banyak azas manfaat yang dikatakan Sanjaya melalui persatuan baik itu dengan sesama ataupun pemerintah, yakni bisa mewujudkan apa yang menjadi tujuan bersama yang tentunya dalqm hal yang positif.

Selain itu, setiap turun ke masyarakat Sanjaya juga menyampaikan menyampaikan wajib hukumnya berpantun dan bercengkrama dengan masyarakat, baik poto bersama maupun selfi. Dimana semenjak dulu, pantun merupakan dresta masyarakat Hindu Bali sebagai budaya adiluhung yang patut dibangkitkan. Disamping itu dengan berphoto bareng maupun selfi yang bertujuan untuk mengabadikan kenangan ataupun membuat kesan dalam setiap kunjungan ke masyarakat, juga diharapkan meningkatkan kolaborasi.

“Tujuan dari 2 (dua) tradisi tersebut adalah datang, berpantun, selesai, photo bareng pekedek pakenyum. Itulah salah tugas pemimpin untuk masyarakat, selain memberikan doa restu, dukungan serta bantuan kepada masyarakat. Inilah yang sederhana menurut tiang yang bisa menumbuhkan rasa saling memiliki tanpa ada jarak dengan pemimpin,” ujar Sanjaya dalam sambutan di Banjar Beng Bendesa, Tunjuk.

Sementara, masyarakat di dua Desa tersebut yakni krama Beng Bendesa dan Banjar Belanban menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kehadiran Bupati beserta jajaran dan pihak legislatif. Seperti yang dikatakan I Gusti Putu Budiarsa selaku Panitia Pitra Yadnya Ngaben Bersama di Beng Bendesa, Tunjuk, bahwa kehadiran Bupati beserta jajaran dan pihak legislatif, membangkitkan semangat krama serta menumbuhkan kebanggaan bagi seluruh krama.

“Bapak Bupati dan jajaran beserta undangan semua, terkait Yadnya titiang kebaos Pranawa Agung yang diikuti 13 Sawa, Warang Keruron 36, dan 5 Ngelungah. Terkaitan rangkaian Karya sudah dilaksanakan dari tanggal 10 Oktober lalu Ngadegang manik galih dan nanceb salon, tanggal 15 niki nusas tirta dan ngemargiang caru keruron. Nah tanggal 16 Oktober 2023 dilanjutkan dengan acara Ngeplugin sampai Ngeruak dan puncak karya 19 Oktober mendatang,” imbuhnya. @prokopimtabanan,-