Pasangan Capres dan Cawapres Ganjar- Mahfuf MD

Seorang filosof menulis, kedamaian (di hati) hanya dimungkinkan kalau tercipta perdamaian sosial, perdamaian sosial hanya tercipta kalau tercipta stabilitas sosial, stabilitas sosial hanya ada kalau ada keadilan sosial. Dalam pandangan filosof ini, KEADILAN SOSIAL adalah unsur inti (basic ingridient) dari sebuah negara bangsa modern yang beradab.

Kalau disimak pemikiran Soekarno semenjak dasa warsa 1920’an, Hatta – Sjahrir semenjak tahun 1930’an, sampai Indonesia merdeka, pergulatan pemikiran dari founding fathers ini, sangat kaya dengan nilai, idealisme keadilan sosial. Bahkan oleh mereka, bersama dengan Bapak – Ibu pendiri bangsa lainnya, menetapkan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menjadi cita-cita bangsa, dan sekaligus sila ke lima dari Pancasila.

Faktanya kini, realitas ekonomi politik kita, sangat jauh dan semakin jauh dari cita-cita keadilan sosial. Kesenjangan pendapatan semakin lebar, penguasaan aset nasional semakin tajam, dalam bahasa sederhana: yang kaya semakin kaya, yang miskin tetap miskin. Dan ironinya, di masa Pilpres ini, masyarakat miskin dijadikan “obyek” politisasi untuk meraup suara melalui politisasi bansos . Politisasi bansos, yang pantas diduga sebagai korupsi politik, melalui “perdagangan pengaruh” -trading in influence- atas kekuasaan yang melekat yang bisa mempengaruhi opini pemilih.

Dalam realitas sosial yang pahit ini, Ganjar – Machfud menawarkan gagasan ke publik tentang komintmen Keadilan Sosial yang tertuang dalam 21 program, sebagai instrumen untuk peningkatan kesejahteraan rakyat. Dalam program: kesehatan, pendidikan, kesempatan kerja, perbaikan gizi, peningkatan produktitivitas, pengembangan inovasi, terutama untuk target sasaran: petani, nelayan, kaum muda, kaum ibu, kalangan disabilitas dan masyarakat bawah dan terpinggirkan lainnya.

Dalam orasisingkatnya, di hadapan lebih dari 100 ribu warga yang memadati Stadion Gelora Bung Karno, Sabtu, 3 Februari 2024, Ganjar Pranowo menyatakan: setelah bersama dengan Mahfud MD mendatangi 315 titik tempat berkampanye, telah mendengar dan menyimak suara “wong cilik” tentang: harga beras naik selama enam bulan terakhir, kelangkaan pupuk yang mengganggu produktivitas petani, arti penting internet gratis sampai ke perdesaan, yang akan mendorong produktivitas kaum muda, seorang disabilitas yang menulis di baju belakang Mas Ganjar dengan pesan JANGAN RAKYAT DITINGGALKAN”.

Bagi mereka yang menyimak sejarah, seakan-akan ada benang merah antara idealisme pemikiran keadilan sosial founding fathers dengan garis perjuangan Ganjar – Machfud bersama rakyat.

Perjuangan yang tidak mudah, tetapi harus dihadapi dengan penuh keberanian rakyat dan optimismenya, “rawe-rawe rantas malang-malang putung”, yang bergema lantang oleh lebih dari 100 ribu warga yang memadati stadion Gelora Bung Karno, Sabtu, 3 Februari 2024, 11 hari di menjelang pencoblosan.

Oleh : I Gde Sudibya, pengamat politik dan ekonomi pembangunan.