Denpasar (Metrobali.com)-

Kebaradaan subak dan sekaa kesenian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya pelestarian dan penguatan adatr dan budaya Bali. Sebagai lembaga pengairan tradisional yang telah mendunia, Subak adalah bagian penting dari budaya yang berkembang dalam masyarakat Bali. Demikian halnya sekaa kesenian merupakan komponen yang terlibat secara langsung dalam upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya Bali.

Menyadari hal tersebut, Gubernur Bali Made Mangku Pastika memberi perhatian khusus terhadap keberlangsungan Subak dan Sekaa Kesenian di seluruh Bali. Perhatian tersebut diwujudkan dalam pemberian bantuan kepada subak dan sekaa kesenian yang tersebar di sembilan kabupaten/kota. Lebih dari itu, selain dukungan berupa dana, Pemprov Bali pun secara intensif melakukan pembinaan terhadap sekaa kesenian.

Untuk bantuan subak, pada tahun 2009 hingga 2012, tiap subak mendapat kucuran dana masing-masing sebesar Rp. 20 juta tiap tahunnya. Dikalkulasikan dengan jumlah subak se-Bali, pada tahun 2009 Pemprov Bali mengucurkan bantuan sebesar Rp. 46,9 milyar dan pada tahun 2010 sebesar Rp. 54,16 milyar. Selanjutnya pada tahun 2011 dan 2012, bantuan subak yang dikucurkan masing-masing Rp. 54,14 milyar. Sementara pada tahun 2013, bantuan subak ditingkatkan menjadi Rp 30 juta. Dengan jumlah subak sebanyak 2705 buah, pada tahun 2013, Pemprov Bali mengalokasikan dana sebesar Rp. 81,15 milyar.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap sekaa atau sanggar kesenian, pada tahun 2010 hingga 2012, tiap tahunnya Pemprov Bali mengucurkan bantuan sebesar Rp. 3,63 milyar. Untuk menghargai jasa para seniman, Pemprov juga memberikan penghargaan senin dharma kesuma dengan alokasi anggaran Rp. 187,62 juta pada tahun 2010, Rp. 386,62 juta pada tahun 2011 dan tahun 2013 dialokasikan anggaran sebesar Rp. 240,71 juta. Selain itu, sekaa kesenian juga dilibatkan dalam sosialisasi program Bali Mandara melalui pentas seni. Melalui pentas seni, berbagai program Bali Mandara diharapkan lebih mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat luas. Lebih dari itu, secara tidak langsung para seniman juga ikut berperan aktif dalam pembangunan guna peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali.

Masih di bidang seni, Pemprov juga mengucurkan dana untuk utsawa dharma gita, pada tahun 2010 besarnya mencapai Rp. 250 juta, tahun 2011 sebesar Rp. 1,2 milyar. Sedangkan pada tahun 2012 dan 2013, Pemprov Bali mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 250 juta dan Rp. 391,225 juta. Selain itu, keberadaan seni sastra dan lontar juga mendapat perhatian. Untuk parade sastra dalam rangka pembinaan seni sastra di kabupaten/kota, pada tahun 2010, Pemprov mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 75 juta, tahun 2011 sebesar Rp. 200 juta dan tahun 2013 sebesar Rp. 195,1 juta. Apresiasi Pemprov terhadap penguatan budaya juga diwujudkan dalam pemberian dukungan, penghargaan dan kerjasama di bidang budaya (pengadaan gamelan) yang pada tahun 2010 dan 2011 dananya sebesar Rp. 277 juta dan Rp. 427,5 juta. Sementara untuk tahun 2012 dan 2013, nilainya meningkat menjadi Rp. 3,54 milyar dan Rp. 3,99 milyar. DP-MB