Foto: Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan usai memimpin rombongan Komisi IV DPR RI dalam kunjungan kerja ke Serangan, Denpasar, Rabu pagi (19/9/2018) untuk memediasi konflik pembukaan mulut kanal di pantai utara Serangan.

 

Denpasar (Metrobali.com)-

 

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengingatkan pihak PT BTID (Bali Turtle Island Development) agar dalam setiap pembangunan pengembangan pariwisata di Serangan jangan sampai menyingkirkan masyarakat lokal seperti nelayan. Untuk itu pihaknya mendorong BTID memberikan kompensasi terkait di beberapa titik lokasi pengembangan BTID nelayan tidak bisa mendapatkan akses masuk.

 

“Misalnya nanti budaya nelayan bisa menjadi salah satu atraksi wisata sebagai kompensasinya. Atau ada satu kawasan pujasera (pusat kuliner) bagi para nelayan untuk berusaha. Semua itu harus difasilitasi pihak BTID,” ujar Daniel usai memimpin rombongan Komisi IV DPR RI dalam kunjungan kerja ke Serangan, Denpasar, Rabu pagi (19/9/2018) untuk memediasi konflik pembukaan mulut kanal di pantai utara Serangan.

 

Dikatakan, Komisi IV DPR RI  bisa memahami kekhawatiran masyarakat bahwa sudah lebih dari 28 tahun rencana pembangunan digaungkan. Sayangnya hingga kini pembangunan pariwisata di Serangan oleh PT BTID ini belum berbentuk.

 

“Jangan sampai sekarang akses nelayan terhambat dengan pembukaan kanal dan pembangunan jembatan. Tapi sampai lima tahun ke depan pariwisatanya tidak terbangun. Jadinya pendapatan nelayan terhalangi tapi pembangunan tidak jalan,” katanya mewanti-wanti dan mengingatkan pihak BTID.

 

Dikatakan masyarakat Serangan pada dasarnya menyambut pembangunan pariwisata Serangan yang dilakukan pihak BTID. Namun diharapkan masyarakat tetap punya akses di kawasan ini dan tidak tersingkir secara ekonomi.

 

“Kami dorong BTID membuktikan pembangunan dengan cepat dan baik untuk mensejahterakanmasyaraka,” tegasnya.

 

Daniel juga menegaskan pihak BTID harus segera melanjutkan pembangunan kanal dan jembatan sesuai dengan poin-poin kesepakatan untuk mengakomodir kepentingan nelayan dan masyarakat Serangan.

 

“Kami ingin memastikan setiap pembangunan bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Bukan malah menyingkirkan masyarakat lokal,” tandas Daniel.

 

Dalam mediasi ini hadir pula anggota Komisi IV DPR RI dapil Bali AA Bagus Adi Mahendra Putra dan anggota lainnya. Lalu General Manager PT BTID Made Sumantra dan jajaran.  Ada juga pihak dari Kelurahan Serangan, pihak Desa Adat Serangan dan perwakilan kelompok nelayan Serangan.

Pewarta: Widana Daud

Editor      : Whraspati Radha