Denpasar, (Metrobali.com)

Komisi III DPRD Badung dipimpin Alit Yandinata mendesak  Perumda Air Minum Tirta Mangutama Badung menggunakan Teknologi Digital di dalam menjalankan Operasional Perusahaan di lingkungan kerja Perumda Air Minum milik Pemkab Badung itu.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Badung Alit Yandinata didampingi anggota Nyoman Satria dan Wayan Sandra, Selasa (4/5) saat rapat dengar pendapat dengan jajaran Direksi, Dewan Penasehat dan tim Audit Perumda Air Minum Tirta Mangutama Badung.

Rekomendasi dan desakan komisi III DPRD Badung untuk menggunakan teknologi digital di dalam pelayanan dan operasional perusahaan daerah air minum ini karena tuntuta jaman. “Kita tidak lagi bekerja dan menjalankan perusahaan dengan manual saat ini,” kata Alit Yandinata dan didukung oleh Nyoman Satria.

Bahkan Nyoman Satria menantang jajajaran Direksi untuk studi banding ke Batam atau Banyuwangi. Di Batam, kata Satria sistem teknologi digitalisasi yang ada di Perumda Air Minum di sana sudah berlangsung lama dan sistem kerjanya sangat efektif dan simpel. “Dengan sistem teknologi itu bisa memantau aktifivitas karyawan. Mana yang malas dan mana yang rajin akan terlihat di dalam sistem digitalisasi itu,” kata Nyoman Satria.

Untuk itu, Komisi III DPRD Badung Nyomam Satria dan Wayan Sandrs meminta kepada seluruh Direktur Umum PDAM Badung dan jajarannya untuk lebih fokus pembinaan sumber daya manusia (SDM). Karena SDM ini sangatlah penting. Sebab, kata dia SDM yang tidak berkualitas akan menghasilkan produk yang tak berkualitas dan cenderung buruk.

Satria menambahkan, hikalau Perumda Air Minum Tirta Mangupura sampai merugi berarti jajaran direksi tidak kompeten dan profesional dalam menjalankan tugas dan fungsinya di perusahaan. Pilihannya, kata dia maka  bersiap-siaplah berhenti menjadi direksi.

Sementara itu, anggota komisi III DPRD Badung Wayan Sandra menambakan, SDM Perumda Air Minum Tirta Mangupura Kab. Badung harus berkualitas dan bekerja secara maksimal. Ini yang sangat penting diperhatikan apabila perusahaan ingin maju. Tunjukkan semangat kebersamaan antardireksi.

Sandra mengatakan, bagaimana caranya para direksi ini di dalam meningkatkan keuntungan perusahaan. “Tekan sedini mungkin kebocoran yang terjadi di PDAM Badung,” kata Sandra.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM I Wayan Suyasa , S.sos. MM menjelaskan, pembangun kantor PDAM sudah dirancang tahun 2020. Target pembangunan kantor baru Perumda Air Minum Tirta Mangupura  tahun 2023.

Menjawab keinginan anggota DPRD untuk meningkatkan profesional penggunaan teknologi, katanya saat ini sedang dirancang untuk perbandingan ke PDAM Batam. Soal penggunaan teknologi sudah ada kolaborasi dengan PDAM Batam di bidang IT. “Kini sedang menyusun tim IT. Mudah mudahan dalam waktu dekat sudah terwujud,” katanya.

Untuk mengurangi kerugian yang sampai 13 milyar tahun 2019 lalu, kata Suyasa telah dilakukan efisiensi dana tunjangan bagi pegawai dan karyawan Perumda Air Minum Tirta Mangupura. Sehingga, bisa mengurangi kerugian sampai Rp 2 milyar. (Sut-mb)