Komersialisme Danau Batur, Kapitalisme Pariwisata Telah Mencengkram Bali
Ilustrasi
Bangli, (Metrobali.com)
Kapitalisme Pariwisata telah semakin “mencengkeram” Bali, mulai dari penguasaan tanah, komersialisasi danau, hutan, tebing, sawah dan juga sungai.
Hal itu dikatakan Jro Gde Sudibya, anggota MPR RI Utusan Daerah Bali 1999 – 2004, intelektual Hindu, penulis buku Agama Hindu dan Kebudayaan Bali, pengamat kecenderungan masa depan, Minggu 2 Februari 2025.
Dikatakan, Agama pasar, nyaris telah “memojokkan” agama tradisi, yang menghormati: Tri Mandala, Kesucian Alam: Gunung, Hutan, Danau, Sungai dan Laut.
Dalam Pandangan sejarahwan ternama Yuval Noah Harari dalam bukunya HOMO DEUS, Pertumbuhan Ekonomi telah menjadi agama baru, menggantikan agama tradisional.
” Di mana sistem nilai: motif mencari laba, efisiensi, produktivitas, kemampuan bersaing, pelayanan dengan motif mencari untung, secara de facto menggantikan sistem nilai agama tradisional yang terus diwacanakan, tetapi semakin “dijauhi” dalam tindakan,” katanya.
Menurutnya, realitas sosial ini, dalam pandangan analisis sosial Marxian, kuasa modal yang merupakan bangunan bawah masyarakat, menguasai bangunan atasnya, negara dan sistem berpikir masyarakat. Fenomena ini sedang “menimpa” Bali.
Dikatakan, hasil penelitian dari ilmuwan sosial Barat, tentang relasi: Pura, Puri dan Pasar, penelitian yang tidak seluruhnya cermat menggambarkan realitas sosial masyarakat Bali, karena: kecenderungan sekuleristik, muatan agama misi, berangkat dari sistem keyakinan lain, bersikap superior terhadap objek penelitian, menggambarkan kuatnya dominasi ekonomi (baca Pasar), terhadap kekuasaan (baca Puri), dan kuatnya kooptasi terhadap sistem keyakinan/sraddha (baca Pura).
“Dalam realitas “keras” seperti ini, jargon tentang “Ajeg Bali”, Sat Kerthi Loka Bali”, Visi Bali 100 tahun ke Depan, jangan-jangan sekadar jargon, demagogi untuk politik dan kemudian sebatas ilusi?,” kata I Gde Sudibya.
Sebelumnya diberitakan, pelayaran perdana Royal Songan Cruise resmi diluncurkan oleh Tan’s Estate di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Batur Bukit Payang (GBBP), yang merupakan bagian dari UNESCO Global Geopark Network, pada Kamis (12/12/2024). Acara tersebut menjadi langkah baru dalam pengembangan pariwisata di Kintamani, Bangli, dengan memadukan keindahan alam, budaya, dan inovasi modern.
Ketua DPRD Bangli, I Ketut Suastika, S.H., M.H., bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bangli, I Wayan Sugiarta, turut hadir dalam peluncuran ini. Momen bersejarah ini juga dihadiri tokoh masyarakat dan berbagai pihak terkait yang mendukung pariwisata berkelanjutan di wilayah tersebut.
Jurnalis : Sutiawan