Foto: Suasana Pusat Studi Undiknas (PSU) Denpasar bersinergi dan berkolaborasi dengan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Forum Komunikasi Dosen (FKD) Bali pada Sabtu 2 September 2023 di Jalan Setyaki Nomor 9 Denpasar.

Denpasar (Metrobali.com)-

Pusat Studi Undiknas (PSU) Denpasar bersinergi dan berkolaborasi dengan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Forum Komunikasi Dosen (FKD) Bali menggelar Sharing Session bagi para dosen dengan topik “Public Speaking & Cerdas Berorganisasi” pada Sabtu 2 September 2023 di Jalan Setyaki Nomor 9 Denpasar.

Sharing Session menghadirkan dua narasumber yakni Kepala Pusat Studi Undiknas Denpasar Dr. Gung Tini Gorda dengan materi Cerdas Berorganisasi dan Dosen Ilmu Komunikasi Undiknas Denpasar Nuning Indah Pratiwi S.Sos.,M.I.Kom.,dengan materi Public Speaking dengan dipandu moderator Made Sinthia Sukmayanti, S.H.,M.H. Acara sharing session Pusat Studi Undiknas dan FKD Bali ini juga dihadiri dua guru besar dari Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar yakni Prof. Dr. Dra.Ni Wayan Karmini, M.Si., dan Prof. Dr. I Ketut Suda, M.Si.

Kepala Pusat Studi Undiknas Denpasar Dr. Gung Tini Gorda dalam sambutannya mengatakan bahwa para dosen lewat Tri Dharma Perguruan Tinggi diharapkan menguatkan peran dan kontribusi dalam memajukan Bali dan mencapai tujuan pembangunan Bali dalam Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun Bali Era Baru yang dicanangkan Gubernur Bali.

“Jadi kajian-kajiannya harus mengarah ke sana. Apalagi saya lihat semangat dari Forum Komunikasi Dosen ini sangat luar biasa,” kata Gung Tini Gorda yang juga dipercaya sebagai Dewan Penasehat Forum Komunikasi Dosen (FKD) Bali.

Di sisi lain Gung Tini Gorda mengakui bahwa kewajiban dosen mempunyai artikel ilmiah yang terpublikasi dalam jurnal internasional selama ini masih menjadi momok menakutkan bagi para dosen. Namun saat ini sudah ada kebijakan bahwa luaran publikasi artikel jurnal itu tidak menjadi suatu hal yang diwajibkan jika dosen sudah punya prototipe projek. Diakui memang prototipe projek ini lebih susah namun jika para dosen bersinergi berkolaborasi bersama diyakini hal itu bisa dilakukan.

Pihaknya di Pusat Studi Undiknas Denpasar juga siap selalu mendukung hal tersebut dan bekerjasama bersinergi dangan Forum Komunikasi Dosen (FKD). “Kalau kita bersama tentu tidak akan sudah. Jadi tantangan dari 100 tahun Bali Era Baru sangat memungkinkan kita membuat suatu prototipe di kabupaten/kota se-Bali. Jadi penelitian dan pengabdian masyarakatnya kita perkuat lagi. Apalagi kalau kita berkolaborasi nilainya akan lebih besar,” pungkas Gung Tini Gorda.

 

Forum Komunikasi Dosen (FKD) Bali adalah wadah komunikasi dosen dan menjalin jejaring serta wahana sinergi dan kolaborasi bagi para dosen perguruan tinggi negeri maupun swasta dalam meningkatkan kapasitas diri, profesionalisme, menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta juga yang menjadi impian semua dosen bagaimana saling support untuk bisa meraih capaian akademik sebagai guru besar atau professor. Saat ini FKD Bali beranggotakan setidaknya 150 orang dosen perguruan tinggi negeri maupun swasta di Bali dan akan terus bertambah seiring penguatan organisasi ini.

“Kita mewadahi semua dosen menjalin komunikasi, menyampaikan aspirasi dan menjadikan diri untuk lebih profesional. Terutama kita tujuannya ingin berkolaborasi di segala jurusan dan bidang perguruan tinggi negeri maupun swasta agar bisa menjadi dosen lebih profesional di bidangnya masing-masing,” kata Ketua DPW Forum Komunikasi Dosen (FKD) Bali Ni Putu Gatriyani S.Pd.,M.Pd.H.

Dengan adanya sharing session ini diharapkan semua dosen yang bergabung di FKD Bali bisa mengatasi semua permasalahan dan kendala ada dalam menjalankan profesi dosen serta dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat serta tentunya dapat meningkatkan kinerja dosen.

“Dosen tidak lagi sulit dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Jadi di FKD Bali ini kita menciptakan network, link, berkolaborasi dengan semua dosen di Bali. Intinya kita lebih bersinergi untuk berenergi,” pungkas Gatriyani yang merupakan Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan & Ilmu Pendidikan (STKIP) Agama Hindu Amlapura Bali ini.

Sementara itu Dosen Ilmu Komunikasi Undiknas Denpasar Nuning Indah Pratiwi S.Sos.,M.I.Kom.,yang menjadi narasumber dalam sharing session ini mengapresiasi berdirinya Forum Komunikasi Dosen (FKD) Bali ini yang menjadi wadah para dosen mendapatkan informasi lebih detail, spesifik dan akurat misalnya informasi terkait dengan jabatan fungsional atau jafung untuk peningkatan karir dari masing-masing dosen.

Selain itu para dosen bisa berkolaborasi sehingga sinergi tetap terjaga, Tri Dharma Perguruan Tinggi juga tetap terlaksana dengan baik sehingga nanti impian semua dosen untuk bisa mencapai guru besar bisa menjadi kenyataan. Diharapkan FKD Bali bisa terus menggelar kegiatan berkelanjutan seperti seminar akademik, pembuatan jurnal untuk mengakomodir publikasi dosen dan lainnya.

“Dinamika dan romantika yang terjadi dalam setiap individu dosen disinilah kita bahas. Artinya FKD Bali bukan wadah biasa tapi disinilah kita mencari solusi, kemudian kita kembangkan kolaborasi Tri Dharma Perguruan Tinggi sehingga tujuan kita bersama bisa tercapai,” kata Nuning.

Dalam acara sharing session Pusat Studi Undiknas dan FKD Bali ini, dua guru besar dari Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar yakni Prof. Dr. Dra.Ni Wayan Karmini, M.Si., dan Prof. Dr. I Ketut Suda, M.Si., juga berbagi tips dan pengalamannya untuk meraih guru besar.

Diharapkan pula FKD Bali ini menjadi wadah sinergi dan kolaborasi para dosen mempercepat langkah meraih guru besar. Para dosen diajak meningkatkan kualitas dan kompetensi diri dalam hal penelitian, penulisan artikel jurnal, pengabdian masyarakat dan lainnya.

“Kalau menjadi dosen pasti goal terakhirnya ingin menjadi guru besar. Untuk kesana tentu perlu perjuangan. Wadah FKD ini bisa dijadikan salah satu media untuk memotivasi, saling memberi informasi, membangun jaringan sehingga di dalam proses pengusulan jabatan akademik menuju guru besar bisa lebih dimudahkan. Tentu kerjasama diantara anggota ini sangat penting dilakukan. Anggota yang baru jangan pernah merasa gengsi dan malu bertanya karena kita perlu saling sharing bertukar pengetahuan dan pengalaman,” ujar Prof Suda.

Hal senada disampaikan Prof. Dr. Dra.Ni Wayan Karmini, M.Si. “Kita sangat mendukung sekali sharing session seperti ini karena kita bisa berbagi, bukan berbagi uang ya tapi membagi pengalaman, berbagi kesuksesan mencapai guru besar, mencari banyak teman karena dengan banyak teman kita akan mendapatkan kesuksesan. Tapi kesuksesan itu tidak hanya untuk di pendidikan atau akademik tapi juga di masyarakat,” katanya.

“Walaupun kita sudah profesor kita harus tetap menjalankan bermasyarakat yang baik. Di luar pendidikan formal kita juga sebagai pendidik. Sebagai profesor kita tetap juga harus membantu melahirkan profesor lain. Pasti bisa menjadi guru besar kalau kita sudah berkeyakinan dan tentu semangat harus tetap ada, waktu pun tidak akan terasa,” papar Prof Karmini.

I Nyoman Buda Asmara Putra, M.I.Kom., salah satu dosen anggota FKD Bali dan peserta sharing session ini mengaku dirinya mengikuti organisasi FKD Bali ini untuk menjalin kolaborasi dalam memaksimalkan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Harapannya ke depan terus bersinergi untuk berenergi sesuai moto FKD Bali.

Forum ini juga diharapkan dapat saling memotivasi dan mensupport para dosen untuk mencapai guru besar dengan cara bersinergi dan berkolaborasi. Dirinya pun mengaku semakin termotivasi setelah mendapatkan banyak hal di acara sharing session ini.

“Mudahan-mudahan cita-cita semua dosen menjadi guru besar bisa tercapai dengan berkolaborasi di FKD ini,” kata Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja ini. (wid)