Foto: Kepala Pusat Studi Undiknas (PSU) Dr. Gung Tini Gorda dan tim kolaborasi berfoto bersama para narasumber dan peserta aksi pelatihan “Best Practice in Culinary & Retail Fashion” bagi para pelaku UMKM binaan di Pantai Jerman, Kuta Badung yang diselenggarakan pada Sabtu 7 Oktober 2023.

Kuta (Metrobali.com)-

Pusat Studi Undiknas (PSU) Denpasar melanjutkan aksi “Kolaborasi Pantai Jerman Ramah Keluarga Berbasis Masyarakat” dengan menggelar pelatihan “Best Practice in Culinary & Retail Fashion” bagi para pelaku UMKM binaan di Pantai Jerman, Kuta Badung yang diselenggarakan pada Sabtu 7 Oktober 2023.

Aksi kolaborasi ini digelar dengan bersinergi bersama Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, Rotary Club of Bali Bersinar, Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) PangPadePayu, DPD Perempuan Pemimpin Indonesia (Perpina) Provinsi Bali, BEDO, Banjar Adat Segara, Pengelola Pantai Jerman dan stakeholder lainnya.

Kegiatan ini diisi dengan sharing knowledge tentang pengelolaan retail fashion service, pengelolaan culinary service, materi best practice dari mentor dan fasilitator berpengalaman. Kegiatan kali ini merupakan bagian lanjutan aksi dan program kolaborasi bersama dan untuk mewujudkan “Pantai Jerman Sebagai Objek Wisata Pantai Ramah Keluarga dan Anak Yang Berbasis Masyarakat” dimana sebelumnya telah diberikan berbagai pelatihan kepada pelaku UMKM binaan di Pantai Jerman.

Pelatihan “Best Practice in Culinary & Retail Fashion” kali ini juga melibatkan kolaborasi bekerjasama dengan Palm Beach Hotel untuk memberikan masukan-masukan dan bahkan mencontohkan langsung kepada para pelaku UMKM terkait dengan penataan makanan sehingga terkesan menarik dan menggugah selera para customer.

Hadir selaku narasumber dan pembicara yakni Chef Samir Multon selaku Head of Food and Beverage Departement Palm Beach Hotel dan Secretary Rotary Club of Bali Bersinar, Rotarian Tiwi Tjandra. Dari Pusat Studi Undiknas turut hadir Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Pariwisata Undiknas Denpasar Dr. Nina Eka Lestari.

Kepala Pusat Studi Undiknas (PSU) Dr. Gung Tini Gorda mengatakan bahwa kegiatan kali ini diselenggarakan untuk memberikan ilmu baru kepada para pelaku UMKM di Pantai Jerman terkait bagaimana cara menata kuliner dan fashion sehingga para pelaku UMKM bisa naik kelas.

Kali ini tim Gung Tini Gorda berharap dengan masukan-masukan yang diberikan oleh Chef Sam dari Palm Beach Hotel tersebut bisa meningkatkan kualitas produk makanan yang dijual oleh para pelaku UMKM sehingga Pantai Jerman benar-benar menjadi kawasan yang membuat ekonomi lokal meningkat.

Gung Tini Gorda juga meminta keseriusan dari para pelaku UMKM di Pantai Jerman untuk mengikuti program-program pelatihan sehingga ketika ada pendampingan dari pihak Kementerian ada progress yang ditunjukkan. “Kami berharap apa yang telah diberikan oleh para narasumber di kegiatan Best Practice in Culinary and Retail – Fashion ini bisa memberikan nilai tambah dari segi ekonomi bagi para pelaku UMKM di Pantai Jerman,” ujarnya.

Gung Tini Gorda juga menekankan pentingnya melek digital bagi para pelaku UMKM mengingat pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini. Selain itu Gung Tini Gorda juga mengingatkan kepada para pelaku UMKM untuk jangan sampai menjadi konsumtif, namun harus lebih produktif.

“Sehingga apa yang menjadi harapan bersama, yakni mengurangi biaya tetapi meningkatkan hasil dari penjualan bisa tercapai,” ungkapnya.

Ditambahkannya bahwa jumlah tim kolaborasi akan kembali bertambah, dan direncanakan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) ikut masuk ke dalam tim.

Sementara itu Secretary Rotary Club of Bali Bersinar, Rotarian Tiwi Tjandra menambahkan dalam kegiatan Best Practice in Culinary and Retail – Fashion tersebut para narasumber memberikan sharing kepada para pelaku UMKM yang ada di pantai Jerman terkait dengan bagaimana cara menata produk mereka agar terlihat menarik dan mempunyai nilai tambah terhadap seluruh customer yang akan datang.

Dalam pemaparannya Tiwi Tjandra sharing mengenai bagaimana tata cara penataan, bagaimana memilih warna, dan kemudian bagaimana menampilkan produk-produk yang sedang tren ataupun produk produk yang unggul. Selain itu, untuk para pelaku UMKM yang bergerak di bidang kuliner juga diberikan pengetahuan terkait bagaimana cara menyajikan dan memberikan service yang baik kepada para customer.

“Kami dari tim kolaborasi benar-benar ingin membawa para pelaku UMKM di Pantai Jerman naik kelas dan menjadikan Pantai Jerman selain sebagai destinasi pariwisata yang ramah keluarga dan anak yang berbasis masyarakat, juga sebagai pusat oleh-oleh, yang tentunya akan berdampak positif dari segi ekonominya,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut juga digelar sosialisasi tentang Koperasi Perempuan Ramah Keluarga PangPadePayu atau KPRK oleh Manager KPRK Anak Agung Rai Tirtawati. Ia menjelaskan bahwa KPRK yang didirikan oleh Doktor Gung Tini Gorda tersebut turut membina para pelaku UMKM di kawasan Pantai Jerman.

“KPRK memiliki visi yang jelas yakni tercapainya koperasi perempuan yang cerdas dan ramah keluarga dan misinya adalah mensejahterakan dan mencerdaskan anggota koperasi. Sementara moto dari KPRK adalah bekerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tuntas, dengan mengusung spirit sinergi Pang Pade Payu,” ungkapnya.

Agung Rai Tirtawati kemudian berharap dan menghimbau para pelaku UMKM di Pantai Jerman bisa ikut bergabung menjadi anggota Koperasi Perempuan Ramah Keluarga KPRK PangPadePayu. Terlebih lagi Koperasi tersebut adalah soko gurunya dari perekonomian Indonesia dan melalui koperasi bisa meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Ditambahkannya bahwa KPRK memiliki bidang usaha dagang, bidang usaha simpan pinjam, dan bidang usaha diklat. Khusus di bidang usaha dagang dengan menggandeng para pelaku UMKM untuk mensosialisasikan dan memarketing kan produk-produk yang mereka miliki. Selain itu KPRK juga memberikan kesempatan kepada anggota UMKM untuk menambah modal usaha, tentunya dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pihak koperasi.

Selanjutnya Made Pranata Wibawa Ade Putera selaku Corporate Affairs Manager – Coca-Cola Europacific Partners Indonesia mengatakan, Coca-Cola ingin berkomitmen dalam melakukan pemberdayaan masyarakat, termasuk juga program pemberdayaan terhadap komunitas UMKM di Pantai Jerman.

Ditambahkannya, program pelatihan-pelatihan dan pendampingan-pendampingan yang dilakukan oleh Coca-Cola bersama Pusat Studi Undiknas, Rotary Club of Bali Bersinar, Perpina Bali, KPRK, BEDO dan tim kolaborasinya, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas UMKM yang ada di kawasan Pantai Jerman.

“Melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan bisnis ini kami harapkan para pelaku UMKM di Pantai Jerman bisa lebih produktif serta lebih menunjang perekonomian mereka, tentunya dengan kolaborasi pentahelix bersama Pusat Studi Undiknas dan organisasi-organisasi pendukung lainnya. Tentunya hal tersebut dapat membantu dalam upaya pemberdayaan UMKM di Pantai Jerman,” ujarnya.

Terkait dengan progres yang telah dicapai selama ini, khususnya terhadap para pelaku UMKM di Kawasan Pantai Jerman, Made Pranata Wibawa Ade Putera mengatakan bahwa dari proses pendampingan yang dilakukan oleh tim kolaborasi, progres dari para pelaku UMKM sudah meningkat, khususnya dalam hal pengelolaan keuangan mereka.

“Dengan demikian perencanaan-perencanaan yang dilakukan oleh para pelaku UMKM tersebut bisa lebih terarah dan terstruktur sehingga omset mereka bisa lebih meningkat,” kata Ade Putera.

Diharapkan kepada para pelaku UMKM di kawasan Pantai Jerman, yang didominasi oleh kaum ibu-ibu tersebut bisa tetap bersemangat dan berkomitmen untuk bisa terus maju dan naik kelas, terutama di tengah-tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini. Para pelaku UMKM tersebut juga didorong untuk bisa menyelaraskan kegiatan bisnis mereka dengan memanfaatkan platform-platform digital agar bisa meningkatkan penjualan mereka.

Dalam kegiatan Best Practice in Culinary & Retail – Fashion tersebut, para pelaku UMKM, khususnya yang bergerak di bidang kuliner diberikan masukan-masukan langsung oleh Chef Samir Multon selaku Head of Food and Beverage Departement Palm Beach Hotel. Chef Sam kemudian mengungkapkan masalah-masalah yang ia temui selama mereview display makanan yang disajikan oleh para pelaku UMKM di Pantai Jerman.

Chef Sam menekankan pentingnya berinvestasi di bidang equipment yang merupakan faktor penunjang utama untuk menjual produk makanan ke customer. Selain peralatan, Chef Sam juga menyoroti masalah penataan makanan, yang menurutnya belum maksimal.

Dalam kesempatan itu Chef Sam langsung memberikan contoh dan sharing ilmu terkait bagaimana mendisplay makanan dengan baik dan benar sehingga presentasinya akan terlihat menarik dan lebih menggugah selera para customer.

Chef Sam kemudian memberikan semangat dan motivasi kepada para pelaku UMKM di Pantai Jerman. “Terlebih lagi pariwisata Bali saat ini sudah berangsur pulih, dan tingkat kunjungan di Pantai Jerman mulai meningkat. Ini adalah peluang bagi para pelaku UMKM disini,” ujarnya.

Chef Sam berharap masukan-masukan yang ia berikan tersebut bisa memotivasi para pelaku UMKM di Pantai Jerman untuk lebih semangat lagi.

Sementara itu para pelaku UMKM yang menerima masukan-masukan positif dari Chef Sam mengaku sangat senang bisa mendapatkan ilmu baru, terutama dalam hal presentasi makanan. Bu Dayu yang merupakan pemilik Warung Bu Dayu mengucapkan terimakasih atas masukan-masukan yang diberikan oleh Chef Sam.

Ia juga memberikan apresiasinya kepada tim kolaborasi yang tidak henti-hentinya memberikan pelatihan dan pendampingan terhadap para pelaku UMKM di Pantai Jerman.

Apresiasi serupa juga diberikan oleh pelaku UMKM lainnya. Wartini yang merupakan pemilik Warung Doni di kawasan Pantai Jerman mengucapkan terimakasih kepada tim Kolaborasi yang telah menghadirkan Chef Sam untuk memberikan masukan-masukan yang tentunya sangat penting untuk perkembangan usahanya kedepan. Ia juga berterimakasih kepada tim kolaborasi.

Sementara itu sejumlah wisatawan mengaku terkesan dengan pemandangan yang ditawarkan di Pantai Jerman. Seorang wisatawan asal Jakarta, Bagus, mengatakan bahwa dibandingkan dengan pantai-pantai yang pernah ia kunjungi selama ini, Pantai Jerman merupakan pantai yang terbersih. Ia juga mengapresiasi pihak pengelola yang sudah menjaga kebersihan Pantai Jerman. Bagus juga memuji penataan kios-kios dan tempat parkir di kawasan Pantai Jerman.

Pujian serupa juga dilontarkan oleh seorang wisatawan asal Skotlandia, Rhiannon, yang kebetulan menikmati keindahan Pantai Jerman bersama dengan keluarganya. Selain memuji keindahan Pantai Jerman, Rhiannon juga memuji para pedagang di Pantai Jerman yang ramah terhadap para pengunjung. Sebelumnya Rihannon tampak membeli aksesoris yang di tawarkan oleh seorang pedagang di Pantai Jerman.

Wisatawan lainnya, Bundy, yang berasal dari Gold Coast Australia, mengaku sangat senang berbelanja di Kawasan Pantai Jerman. Ia memuji pelayanan dan keramahtamahan yang diperlihatkan oleh para pedagang di Kawasan Pantai Jerman, disamping juga harga barang yang ditawarkan sangat murah. Terkait dengan pesona Pantai Jerman, Bundy mengaku terkesan dengan pemandangan yang di tawarkan oleh pantai tersebut.

Sementara itu aksi kolaborasi dan pendampingan UMKM di Pantai Jerman ini juga melibatkan mahasiswa Magang Program MSIB Kampus Merdeka di Coca-cola Europacific Partners Indonesia. Salah satu mahasiswa peserta program yakni Mehiyar Ramadhan menjelaskan peran mahasiswa magang sebagai supporting atau membantu komunitas UMKM yang ada di Pantai Jerman sehingga bisa naik kelas.

Selain itu mahasiswa magang juga membantu para pelaku UMKM dalam hal teknologi digital marketing, penyusunan layouting dan sebagainya. Kedepan para pelaku UMKM di kawasan Pantai Jerman diharapkan bisa lebih baik lagi dalam menata struktur organisasinya. (wid)